Sukoharjo (ANTARA) - Perusahaan swasta PT Astra International, Tbk-Daihatsu Solo Baru ambil bagian pada gerakan Zero Waste Family System menuju Sukoharjo Bebas Sampah.
Kepala Cabang Astra Daihatsu Solo Baru Huring Sanji di Kabupaten Sukoharjo, Jumat mengatakan pada gerakan tersebut perusahaan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo mengelola sampah secara 3R (reuse, reduce, recycle) dengan mengedepankan Zero Waste Family System di Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.
"Selain itu juga menjadikan pasar tradisional percontohan dengan pengelolaan sampah secara 3R sebagai binaan kami," katanya.
Pada kegiatan bakti sosial perusahaan tersebut, pihaknya menyalurkan sejumlah dana bantuan yang digunakan untuk pengadaan armada pengangkut sampah, tong pemilah sampah, karung pengemasan pupuk organik, dan mesin jahit karung.
"Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan manajemen sampah mulai dari sumbernya dengan melakukan pemilahan sampah organik dan nonorganik sampah rumah tangga," katanya.
Selain bertujuan mengurangi sampah di Kabupaten Sukoharjo, dikatakannya, program tersebut merupakan peran nyata perusahaan dalam penanganan lingkungan.
"Dengan langkah yang kecil ini semoga dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan di Kabupaten Sukoharjo," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo Agus Suprapto mengatakan gerakan Zero Waste Family System menuju Sukoharjo Bebas Sampah merupakan upaya mengurangi sampah pada sumbernya.
"Tujuannya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, serta mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah," katanya.
Ia mengatakan gerakan tersebut juga untuk mendorong gerakan memilah sampah mulai dari sumber sampah hingga mewujudkan pengelolaan sampah secara Zero Waste Family System.
"Jadi diharapkan masyarakat bertanggung jawab dengan sampahnya masing-masing," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya akan melakukan pengawasan secara intensif, khususnya di masing-masing tempat pembuangan sampah yang memberikan kontribusi pengurangan volume sampah.
"Targetnya di tahun 2025 paling tidak terjadi pengurangan sampah hingga 30 persen dan 70 persen penanganan sampah yang sudah dihasilkan masyarakat, sehingga total 100 persen tertangani," katanya.
Kepala Cabang Astra Daihatsu Solo Baru Huring Sanji di Kabupaten Sukoharjo, Jumat mengatakan pada gerakan tersebut perusahaan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo mengelola sampah secara 3R (reuse, reduce, recycle) dengan mengedepankan Zero Waste Family System di Desa Blimbing, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.
"Selain itu juga menjadikan pasar tradisional percontohan dengan pengelolaan sampah secara 3R sebagai binaan kami," katanya.
Pada kegiatan bakti sosial perusahaan tersebut, pihaknya menyalurkan sejumlah dana bantuan yang digunakan untuk pengadaan armada pengangkut sampah, tong pemilah sampah, karung pengemasan pupuk organik, dan mesin jahit karung.
"Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan manajemen sampah mulai dari sumbernya dengan melakukan pemilahan sampah organik dan nonorganik sampah rumah tangga," katanya.
Selain bertujuan mengurangi sampah di Kabupaten Sukoharjo, dikatakannya, program tersebut merupakan peran nyata perusahaan dalam penanganan lingkungan.
"Dengan langkah yang kecil ini semoga dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan di Kabupaten Sukoharjo," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo Agus Suprapto mengatakan gerakan Zero Waste Family System menuju Sukoharjo Bebas Sampah merupakan upaya mengurangi sampah pada sumbernya.
"Tujuannya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah, serta mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah," katanya.
Ia mengatakan gerakan tersebut juga untuk mendorong gerakan memilah sampah mulai dari sumber sampah hingga mewujudkan pengelolaan sampah secara Zero Waste Family System.
"Jadi diharapkan masyarakat bertanggung jawab dengan sampahnya masing-masing," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya akan melakukan pengawasan secara intensif, khususnya di masing-masing tempat pembuangan sampah yang memberikan kontribusi pengurangan volume sampah.
"Targetnya di tahun 2025 paling tidak terjadi pengurangan sampah hingga 30 persen dan 70 persen penanganan sampah yang sudah dihasilkan masyarakat, sehingga total 100 persen tertangani," katanya.