Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama organisasi masyarakat sipil, Migrant Care, dengan melibatkan 24 komunitas melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk warga rentan seperti lansia, anak-anak dan kelompok disabilitas.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa pemkab menyambut baik adanya program percepatan vaksinasi yang dilakukan oleh "Migrant Care" dengan melibatkan 24 komunitas yang siap berkolaborasi menggugah kesadaran masyarakat untuk bisa melengkapi vaksinasi.

"Kota Pekalongan terutama untuk vaksinasi penguat masih berada pada posisi 5 terendah di Jawa Tengah. Oleh karena itu, kami menyambut baik adanya kesadaran masyarakat divaksinasi," katanya.

Menurut dia, sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemkot dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19 yaitu memberikan layanan vaksinasi di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan, layanan vaksin "door to door", hingga menyediakan sejumlah doorprize menarik bagi peserta vaksin yang beruntung.

"Saat ini yang harus ditekankan adalah bagaimana kesadaran masyarakat terutama warga lanjut usia agar mau melengkapi dosis vaksin meski sekarang pandemi COVID-19 sudah melandai," katanya.

Project Officer Migrant Care Kota Pekalongan Herwanto mengatakan program percepatan vaksinasi selama 4 bulan ke depan yaitu mulai September hingga Desember 2022 merupakan bentuk kerja sama Australia Indonesia Health Security Partnerhsip (AIHSP) melalui yayasan Save The Children and Migrant Care dalam percepatan vaksinasi untuk kelompok rentan.

"Ada 12 kriteria yang menjadi fokus sasaran utama dalam program ini antara lain disabilitas, lansia, perempuan kepala keluarga, ODHA, kelompok adat, kelompok minoritas lain seperti agama, suku, warga binaan pemasyarakatan," katanya.

Herwanto mengatakan ada sekitar 27.800 sasaran yang ditargetkan dapat dicapai dalam program percepatan vaksinasi ini.

Adapun mekanismenya, kata dia, disesuaikan dengan cara dari komunitas masing-masing untuk mengkampanyekan program ini ke masyarakat baik melalui media maupun role model.

"Bisa juga dengan membuat strategi ada kelompok anak sebagai role model vaksinasi untuk mengedukasi ke keluarganya," katanya.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024