Temanggung (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) memperketat penyaluran pupuk bersubsidi agar tidak disalahgunakan atau bisa tepat sasaran, kata SPV Penjualan PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia Agus Susanto.

Agus di Temanggung, Selasa, mengatakan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi tersebut, antara lain dengan memberikan stempel pada karung pupuk setiap keluar gudang.

"Di setiap gudang kami menerapkan barang keluar distempel, dengan stempel ini bisa menunjukkan bahwa di mana lokasi gudang dan distributor. Basisnya pengambilan untuk wilayah kecamatan sesuai wilayah kerjanya, menyiapkan tanda-tanda tertentu untuk dikirim ke wilayah tertentu," katanya.

Ia menyampaikan hal tersebut usai kegiatan Media Gathering PSO Wilayah Barat dilanjutkan kunjungan ke gudang pupuk lini 3 di Joho Kabupaten Temanggung.

Agus menuturkan mulai 8 Juli 2022 Pemerintah telah menarik subsidi untuk beberapa jenis pupuk, sedangkan pupuk yang masih mendapatkan subsidi dari pemerintah hanya dua jenis, yakni Urea dan NPK.

Ia menyebutkan, subsidi pupuk ini untuk sembilan komoditas pertanian, yakni tanaman padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah dan putih, kakao, tebu. dan kopi.

"Sedangkan untuk tanaman yang biasanya menggunakan pupuk ZA dan jenis pupuk lainnya, mulai bulan Juli 2022 sudah tidak mendapatkan subsidi lagi,"jelasnya.

Alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Temanggung untuk jenis Urea sebanyak 23.703 ton setahun dan NPK sekitar 16.700 ton.

Sesuai dengan ketentuan dari Permendag nomor 15 tahun 2013, pihaknya menyiapkan stok pupuk di gudang minimal untuk dua minggu ke depan.

Oleh karena itu, katanya berdasarkan kebutuhan pupuk subsidi dalam satu tahun tersebut, dalam dua minggu harus disiapkan pupuk NPK sebanyak 1.600 ton dan urea sebanyak 1.100 ton.

Menurut dia pemerintah telah menerapkan harga eceran tertinggi untuk pupuk bersubsidi jenis NPK Rp2.300 per kilogram, sedangkan untuk Urea Rp2.250 per kilogram.

"Sedangkan untuk harga nonsubsidi, NPK berkisar Rp13.000 per kilogram dan pupuk Urea Rp10.000 per kilogram," katanya.

Ia menyebutkan serapan pupuk subsidi di Kabupaten Temanggung hingga bulan September 2022, untuk pupuk Urea dari alokasi 23.703 ton sudah terserap sekitar 11.800 ton dan pupuk NPK dari 16.700 ton, sudah terserap 8.500 ton," katanya.

PT Pupuk Indonesia terus berkomitmen untuk menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani sesuai alokasi dari pemerintah. Selain pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga menyediakan pupuk non-subsidi, khususnya bagi petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah, yang tidak lagi bisa menggunakan pupuk bersubsidi. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024