Kudus (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar pelatihan kerja dengan keliling kampung sebagai strategi untuk mendekatkan tempat pelatihan dengan masyarakat.

"Tentunya tidak semua masyarakat yang mendaftar sebagai peserta pelatihan kerja, rumahnya berdekatan dengan Badan Latihan Kerja (BLK) sehingga kami berinisiatif menggelar pelatihan keliling untuk memudahkan mereka," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Selasa.

Ia mencatat dari 250 paket kegiatan pelatihan kerja yang diselenggarakan tahun ini, sekitar 100-an paket di antaranya digelar dengan mendekatkan akses terhadap masyarakat atau program pelatihan MTU (Mobile Training Unit).

Pelatihan model MTU tersebut, kata dia, bisa diselenggarakan di rumah warga atau tempat yang diperkirakan mudah diakses para peserta pelatihan.

Misal, pelatihan menghias tempat air minum maupun vas bunga di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, digelar di aula pemerintah desa setempat karena lokasinya dinilai mudah dijangkau para peserta pelatihannya.

Dalam menggelar pelatihan keliling tersebut, pihaknya menggandeng lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS).

Selain menggelar pelatihan secara keliling, pihaknya juga menggelar pelatihan kerja di dalam kelas yang diselenggarakan di BLK Kudus, terutama paket pelatihan yang membutuhkan peralatan pendukung yang lebih memadai.

Anggaran untuk pelatihan kerja tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp12,1 miliar yang terdiri atas 250 paket kegiatan, 100 paket di antaranya digelar secara MTU dengan jumlah peserta sekitar 1.600 peserta.

Sri Tuti, salah satu peserta pelatihan menghias vas bunga dan tempat minuman mengakui adanya pelatihan keliling memudahkan dirinya karena lokasinya di Balai Desa Getas Pejaten dekat dengan tempat tinggalnya.

"Setelah mengikuti pelatihan selama hampir dua pekan, akhirnya saya mulai mahir membuat hiasan dari bahan akrilik untuk vas bunga maupun tempat minuman sehingga tampil cantik. Jika dijual harganya bisa mencapai Rp150 ribuan per buahnya," ujarnya.

Dengan adanya keahlian tambahan tersebut, dia berharap, bisa menambah pemasukan keluarga karena setelah selesai pelatihan, bisa praktik di rumah untuk dijual secara daring atau melalui perdagangan elektronik atau e-commerce.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024