Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dengan melakukan reformasi pendidikan sesuai kebutuhan pasar kerja dan sertifikasi calon tenaga kerja menjelang beroperasinya sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Terpadu Batang.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pemkab mempunyai program pelatihan yang bertujuan melatih masyarakat dengan kriteria sesuai peraturan berlaku melalui sistem seleksi.
"Tujuannya adalah setelah peserta melakukan pelatihan, mereka mempunyai keahlian atau kompetensi yang nantinya bisa digunakan untuk modal bekerja," katanya.
Selain itu, kata da, peserta juga diuji kompetensinya supaya bisa melihat apakah mereka benar-benar memahami kompetensi yang diajarkan.
Adapun jenis pelatihan yang diajarkan peserta antara lain desain grafis, menjahit, otomotif, elektronik industri, pengelasan, dan pendingin ruangan.
Lani Dwi Rejeki mengatakan sebanyak 96 orang mengikuti pelatihan tersebut dengan hasil mereka mendapatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Dengan hasil itu, mereka melamar kerja sesuai kompetensinya. Jika peserta ingin berwirausaha juga bisa, apalagi pelatihan seperti pendingin ruangan, elektronika industri, dan menjahit masih banyak dibutuhkan jasanya oleh perusahaan maupun pelaku usaha," katanya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang Suprapto mengatakan keuntungan peserta yang telah lulus dari pelatihan ini dapat melamar pekerjaan di perusahaan dan bisa membuka usaha secara mandiri.
Beberapa perusahaan, kata dia, sudah ada kerja sama dengan pemkab untuk mengambil tenaga kerja dari hasil pelatihan tersebut.
"Saat ini permintaan tenaga kerja menjahit adalah PT Batang Apparel dan PT Sukorintek. Untuk peserta pelatihan lainnya menunggu pembukaan lowongan kerja dari perusahaan seperti di Kawasan Industri Terpadu Batang," katanya.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Kamis, mengatakan bahwa pemkab mempunyai program pelatihan yang bertujuan melatih masyarakat dengan kriteria sesuai peraturan berlaku melalui sistem seleksi.
"Tujuannya adalah setelah peserta melakukan pelatihan, mereka mempunyai keahlian atau kompetensi yang nantinya bisa digunakan untuk modal bekerja," katanya.
Selain itu, kata da, peserta juga diuji kompetensinya supaya bisa melihat apakah mereka benar-benar memahami kompetensi yang diajarkan.
Adapun jenis pelatihan yang diajarkan peserta antara lain desain grafis, menjahit, otomotif, elektronik industri, pengelasan, dan pendingin ruangan.
Lani Dwi Rejeki mengatakan sebanyak 96 orang mengikuti pelatihan tersebut dengan hasil mereka mendapatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Dengan hasil itu, mereka melamar kerja sesuai kompetensinya. Jika peserta ingin berwirausaha juga bisa, apalagi pelatihan seperti pendingin ruangan, elektronika industri, dan menjahit masih banyak dibutuhkan jasanya oleh perusahaan maupun pelaku usaha," katanya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang Suprapto mengatakan keuntungan peserta yang telah lulus dari pelatihan ini dapat melamar pekerjaan di perusahaan dan bisa membuka usaha secara mandiri.
Beberapa perusahaan, kata dia, sudah ada kerja sama dengan pemkab untuk mengambil tenaga kerja dari hasil pelatihan tersebut.
"Saat ini permintaan tenaga kerja menjahit adalah PT Batang Apparel dan PT Sukorintek. Untuk peserta pelatihan lainnya menunggu pembukaan lowongan kerja dari perusahaan seperti di Kawasan Industri Terpadu Batang," katanya.