Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada 39.043 kelompok penerima manfaat (KPM).
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan bahwa saat ini pemkab sedang menyiapkan dana transfer umum untuk digunakan dalam menangani dampak kenaikan harga BBM.
"Kami mengupayakan dana bantuan langsung tunai tersebut bisa tepat sasaran yaitu pada kelompok penerima manfaat," katanya.
Berdasarkan arahan Menteri Dalam Negeri, kata Lani, besaran dana transfer umum yang digunakan sebesar 2 persen.
"Untuk menentukan besaran BLT, kami sedang merumuskan kembali dengan berdiskusi bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID), forkopimda, Bank Indonesia, serta Badan Pusat Statistik (BPS)," katanya.
Menurut dia, besaran bantuan langsung tunai dapat diberikan melalui beberapa alokasi antara lain berasal dari dana desa (DD) dan dana tak terduga (DTT).
"Untuk menentukan besaran BLT yang akan disalurkan harus berdasarkan regulasi. Kami akan menggelar rapat koordinasi bersama TPID dan organisasi perangkat daerah agar jumlahnya sesuai dan tepat sasaran," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang Joko Tetuko mengatakan sesuai data dari Kemensos, jumlah penerima bantuan langsung tunai pengalihan subsidi BBM sebanyak 39.043 KPM.
Setiap KPM, kata dia, akan menerima Rp150 ribu selama 4 bulan yang akan disalurkan dua kali.
"Adapun untuk jadwal penyaluran BLT disusun oleh PT Pos dan akan disalurkan secepatnya. Kami juga meminta pada pemerintah desa agar rutin memperbaharui data warga yang berhak menerima BLT," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Batang salurkan BLT BBM pada 39.043 KPM
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan bahwa saat ini pemkab sedang menyiapkan dana transfer umum untuk digunakan dalam menangani dampak kenaikan harga BBM.
"Kami mengupayakan dana bantuan langsung tunai tersebut bisa tepat sasaran yaitu pada kelompok penerima manfaat," katanya.
Berdasarkan arahan Menteri Dalam Negeri, kata Lani, besaran dana transfer umum yang digunakan sebesar 2 persen.
"Untuk menentukan besaran BLT, kami sedang merumuskan kembali dengan berdiskusi bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID), forkopimda, Bank Indonesia, serta Badan Pusat Statistik (BPS)," katanya.
Menurut dia, besaran bantuan langsung tunai dapat diberikan melalui beberapa alokasi antara lain berasal dari dana desa (DD) dan dana tak terduga (DTT).
"Untuk menentukan besaran BLT yang akan disalurkan harus berdasarkan regulasi. Kami akan menggelar rapat koordinasi bersama TPID dan organisasi perangkat daerah agar jumlahnya sesuai dan tepat sasaran," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang Joko Tetuko mengatakan sesuai data dari Kemensos, jumlah penerima bantuan langsung tunai pengalihan subsidi BBM sebanyak 39.043 KPM.
Setiap KPM, kata dia, akan menerima Rp150 ribu selama 4 bulan yang akan disalurkan dua kali.
"Adapun untuk jadwal penyaluran BLT disusun oleh PT Pos dan akan disalurkan secepatnya. Kami juga meminta pada pemerintah desa agar rutin memperbaharui data warga yang berhak menerima BLT," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Batang salurkan BLT BBM pada 39.043 KPM