Semarang (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan terus mempersiapkan kader pemimpin yang berkualitas dan paham kondisi lapangan dengan melaksanakan program magang dan Satriya Sancaya Karyadhika Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 53 tahun 2022 di Nusakambangan.
Satriya Sancaya Karyadhika merupakan upaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM dengan mempersiapkan alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan yang siap bekerja di Unit Pelaksana Teknis di seluruh Indonesia.
Satriya Sancaya Karyadhika sendiri berarti pemberian tugas profesional untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kewajiban aturan dan kebenaran dengan tujuan memberikan pemahaman dan meningkatkan kompetensi alumni Politeknik dan untuk melaksanakan revitalisasi Pemasyarakatan.
Program yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan tersebut, dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM (BPSDM) Asep Kurnia, Senin (5/9), di Lapangan Tenis Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan.
Pembukaan kegiatan ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Penyerahan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 53 dan penyerahan Panji-panji Kehormatan dari Kepala BPSDM kepada Kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah A Yuspahruddin serta penyematan Badge kepada perwakilan peserta.
"Tujuan utama pelaksanaan magang itu sendiri yaitu meningkatkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan keterampilan Taruna sesuai dengan program studi di tempat magang. Karena untuk menemukan permasalahan maupun data yang berguna dalam penulisan karya tulis akhir atau skripsi dapat dilakukan dengan mendapatkan masukan umpan balik," katanya.
Baca juga: Empat notaris diperiksa Majelis Kehormatan Notaris Jateng
Baca juga: Kemenkumham Jateng dorong Lapas Klaten produksi pakan Ulat Magot
Diakhir sambutannya, ia berharap melalui kegiatan tersebut taruna dapat meningkatkan kemampuan diri dengan cara belajar di segala bidang.
"Saya berharap agar seluruh Taruna dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh dan melaksanakan dengan semangat yang tinggi. Jangan sia-siakan kesempatan untuk selalu meningkatkan kemampuan diri dengan cara belajar di segala bidang yang pada akhirnya akan mendukung kemampuan kalian menghadapi tantangan tugas yang semakin berat" katanya.
Hadir menyaksikan jalannya kegiatan, Pimpinan Tinggi Kanwil Jateng yaitu Kepala Divisi Administrasi Jusman, Jajaran Pimpinan Tinggi BPSDM & Poltekip, Kepala UPT se Nusakambangan dan Cilacap, Perwakilan Forkopimda Kabupaten Cilacap dan Perwakilan Pegawai UPT Nusakambangan.
Tahun ini, Satriya Sancaya Karyadhika akan diikuti oleh 300 orang Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 53, terdiri 225 orang pria dan 75 orang perempuan.
Dalam pelaksanaannya, peserta akan disebar dan ditugaskan ke seluruh Unit Pelaksana Teknis yang ada di Nusakambangan, yakni Lapas Kelas I Batu, Lapas Kelas IIA Besi, Lapas Kelas IIA Permisan, Lapas Kelas IIA Kembang Kuning, Lapas Kelas IIA Karanganyar, Lapas Kelas IIA Pasir Putih, Lapas Narkotika Kelas IIA, Lapas Terbuka Kelas IIB, dan Bapas Kelas II, plus Pos Penyeberangan Wijaya Pura.
Baca juga: Sukinta terpilih sebagai Wakil Ketua MPW Jateng yang baru
Satriya Sancaya Karyadhika merupakan upaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM dengan mempersiapkan alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan yang siap bekerja di Unit Pelaksana Teknis di seluruh Indonesia.
Satriya Sancaya Karyadhika sendiri berarti pemberian tugas profesional untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kewajiban aturan dan kebenaran dengan tujuan memberikan pemahaman dan meningkatkan kompetensi alumni Politeknik dan untuk melaksanakan revitalisasi Pemasyarakatan.
Program yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan tersebut, dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM (BPSDM) Asep Kurnia, Senin (5/9), di Lapangan Tenis Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu Nusakambangan.
Pembukaan kegiatan ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Penyerahan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 53 dan penyerahan Panji-panji Kehormatan dari Kepala BPSDM kepada Kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah A Yuspahruddin serta penyematan Badge kepada perwakilan peserta.
"Tujuan utama pelaksanaan magang itu sendiri yaitu meningkatkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan keterampilan Taruna sesuai dengan program studi di tempat magang. Karena untuk menemukan permasalahan maupun data yang berguna dalam penulisan karya tulis akhir atau skripsi dapat dilakukan dengan mendapatkan masukan umpan balik," katanya.
Baca juga: Empat notaris diperiksa Majelis Kehormatan Notaris Jateng
Baca juga: Kemenkumham Jateng dorong Lapas Klaten produksi pakan Ulat Magot
Diakhir sambutannya, ia berharap melalui kegiatan tersebut taruna dapat meningkatkan kemampuan diri dengan cara belajar di segala bidang.
"Saya berharap agar seluruh Taruna dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh dan melaksanakan dengan semangat yang tinggi. Jangan sia-siakan kesempatan untuk selalu meningkatkan kemampuan diri dengan cara belajar di segala bidang yang pada akhirnya akan mendukung kemampuan kalian menghadapi tantangan tugas yang semakin berat" katanya.
Hadir menyaksikan jalannya kegiatan, Pimpinan Tinggi Kanwil Jateng yaitu Kepala Divisi Administrasi Jusman, Jajaran Pimpinan Tinggi BPSDM & Poltekip, Kepala UPT se Nusakambangan dan Cilacap, Perwakilan Forkopimda Kabupaten Cilacap dan Perwakilan Pegawai UPT Nusakambangan.
Tahun ini, Satriya Sancaya Karyadhika akan diikuti oleh 300 orang Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 53, terdiri 225 orang pria dan 75 orang perempuan.
Dalam pelaksanaannya, peserta akan disebar dan ditugaskan ke seluruh Unit Pelaksana Teknis yang ada di Nusakambangan, yakni Lapas Kelas I Batu, Lapas Kelas IIA Besi, Lapas Kelas IIA Permisan, Lapas Kelas IIA Kembang Kuning, Lapas Kelas IIA Karanganyar, Lapas Kelas IIA Pasir Putih, Lapas Narkotika Kelas IIA, Lapas Terbuka Kelas IIB, dan Bapas Kelas II, plus Pos Penyeberangan Wijaya Pura.
Baca juga: Sukinta terpilih sebagai Wakil Ketua MPW Jateng yang baru