Purwokerto (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Dr Jebul Suroso menjadi pembicara pada kuliah umum di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Selasa (30/8). 

Selain memberikan kuliah umum yang bertajuk "Internationalization of Indonesian Higher Education: Improving Quality, Engaging Global Community", Dr Jebul juga melakukan MoU dengan UNISSA Brunei Darusalam. 

"Saya ada ketertarikan pada penelitian yang berhubungan dengan Nursing dan Health Management. Jadi pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai sistem pendidikan yang ada di Indonesia, kemudian transformasi pendidikan tinggi Indonesia melalui MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka)," katanya di Brunei Darusalam.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan peran pendidikan harus beradaptasi dengan cepat terhadap sesuatu yang digital. 

Adanya MBKM dapat memperkenalkan kebebasan belajar kampus merdeka untuk meningkatkan kualitas pendidikan hingga kolaborasi internasional beserta visi dan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.

Baca juga: Konser Guyon Waton meriahkan Malam Puncak Za'Eem PKKMB 2022 UMP

"Pendidikan tinggi di Indonesia berperan penting terhadap percepatan perkembangan nasional. Kita harus beradaptasi dengan cepat di masyarakat digital dan MBKM yang menawarkan kebebasan belajar kampus merdeka," kata Rektor UMP.  

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kolaborasi internasional karena sebagai strategi untuk mempercepat transformasi pendidikan tinggi yang ada di Indonesia. 

Demikian pula untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya serta mendukung pembangunan berkelanjutan. 

"Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam yang menonjol di Indonesia telah memiliki banyak perguruan tinggi. Perguruan tinggi di Indonesia dibagi menjadi beberapa, salah satu PTA/PTMA yang dikelola oleh Muhammadiyah," jelasnya. 

Lebih lanjut, Dr Jebul mengatakan tantangan yang dialami Indonesia dalam mengembangkan pendidikan tinggi salah satunya adalah pengembangan teknologi informatika, pemerataan akses, pengetahuan berdasarkan ekonomi, dan lain-lain. 

"Maka dari itu, Indonesia mengembangkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) agar dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dengan 8 pilar sebagai penopangnya, yaitu pertukaran pelajar, magang, membantu pembelajaran, penelitian, proyek kemanusiaan, entrepreneurship, studi mandiri, dan pembangunan desa," katanya.

Baca juga: FKIP UMP kaji implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah

Ia mengatakan Universitas Muhammadiyah Purwokerto mengadaptasi internasionalization dengan membawa UMP ke dunia dan membawa dunia ke Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Purwokerto itu.

Dengan demikian, kata dia, UMP memiliki program kelas internasional, kolaborasi internasional dalam penelitian, konferensi, pertukaran, dan lain-lain.

"Tentunya dengan kunci sama-sama memiliki persepsi yang sama antaruniversitas," kata Dr Jebul. 

Komitmen pemimpin dan program studi yang mendukung, kata dia, dapat tercipta pendidikan tinggi yang lebih baik dan dapat berkontribusi pada pengembangan dunia.

“Saya sampaikan juga UMP adalah bagian dari 172 Perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di Indonesia dan mancanegara. Saya menyampiakan terima kasih kepada Yang Mulia Sultan, karena telah mengundang UMP ke Brunei dan kerja sama dengan perguruan tinggi di sana," kata Rektor UMP. (frm/tgr)

Baca juga: Rektor UMP sampaikan tata nilai "BAIK" pada Rakor Kampus Muhammadiyah se-Jateng
Baca juga: Orientasi mahasiswa PPG Daljab UMP Kategori II Tahun 2022

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024