Kudus (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membuka layanan pengaduan terkait permasalahan elpiji ukuran 3 kilogram menyusul banyaknya masyarakat yang mengeluh kesulitan mendapatkan barang bersubsidi tersebut.

"Dalam waktu dekat, layanan pengaduan tersebut akan kami lengkapi dengan nomor 'call center' atau pusat panggilan. Untuk sementara silakan masyarakat datang ke kantor kami untuk mengadukan permasalahan terkait elpiji 3 kg," kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Rabu.

Ketika sudah tersedia nomor pusat panggilan, kata dia, nantinya masyarakat yang mengadu tidak perlu datang ke kantor Dinas Perdagangan, cukup melalui telepon.

Ia mengakui hingga saat ini memang belum mendapatkan laporan resmi yang masuk terkait stok elpiji 3 kg di pasaran. Sedangkan keluhan kesulitan mendapatkan elpiji melon yang diketahui saat ini baru sebatas di media sosial.

Baca juga: Jualan elpiji jangan dekat sumber api

Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan elpiji di kalangan masyarakat, maka pihaknya baru menyusun draf surat edaran untuk diberikan kepada agen maupun pangkalan elpiji terkait aturan yang selama ini berlaku untuk dipatuhi.

Misal, sesuai aturan pangkalan elpiji 3 kg seharusnya memprioritaskan untuk melayani konsumen rumah tangga maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) minimal 70 persen dari alokasi elpiji yang diterima, selebihnya untuk pedagang eceran.

Permasalahan kelangkaan elpiji di kalangan masyarakat, diduga karena munculnya pedagang eceran yang menjual komoditas bersubsidi tersebut ke berbagai tempat. Sedangkan keberadaan pangkalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya, bukannya dijual ke luar wilayah pangkalan elpiji tersebut berada.

Ia juga meminta pangkalan mematuhi pengisian logbook yang berisi catatan nama-nama pelanggannya, sehingga bisa diketahui selama ini alokasi elpiji yang diterima dijual kepada siapa saja. Jika dijual kepada warga yang bukan dari daerah sekitar, tentunya bisa diketahui.

Masing-masing pangkalan elpiji juga diminta untuk menjaga ketersediaan stok elpijinya sehingga tidak mudah terjadi kelangkaan.

Alokasi elpiji yang diterima Kabupaten Kudus pada tahun ini sebanyak 29.274 metrik ton atau 9,76 juta tabung ukuran 3 kilogram. Sedangkan realisasi penyalurannya hingga Juli 2022 sebanyak 5,4 juta tabung. 

Baca juga: Sejumlah pelaku usaha di Karanganyar masih gunakan elpiji subsidi
Baca juga: Komplotan pencuri tabung elpiji lintas kabupaten ditangkap

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024