Semarang (ANTARA) -
"Tema DCF kali ini adalah representasi dari harapan dan semangat industri wisata di Kawasan Dieng pascapandemi," kata Ketua Panitia DCF 2022 Alif Fauzi usai bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jateng, Selasa.
Alif Fauzi mengungkapkan inovasi pada gelaran DCF tahun ini dimulai dengan perubahan susunan acara, salah satunya tradisi ruwatan anak berambut gimbal (anak gembel) yang akan digelar pada hari kedua.
Pencukuran rambut anak gembel pada DCF 2022, masih menurut dia, juga terbanyak jumlahnya karena ada 15 anak yang berasal dari banyak daerah, termasuk dari Jakarta.
Hari pertama pelaksanaan GCF 2022, lanjut Alif, juga mengalami perubahan yakni pelepasan lampion sehingga malam puncak tidak terpusat pada hari terakhir kegiatan saja, tapi bisa dirasakan sejak hari pertama.
"Kami berharap ini bisa makin meningkatkan kualitas event yang ada di dalamnya, serta ada kirab budaya yang terinspirasi dari karnaval daerah lain," ujarnya.
Masyarakat yang ingin mengetahui info lengkap terkait penyelenggaraan DCF pada awal September 2022 itu dapat mengakses laman festivaldieng.id dan media sosial Instagram dengan akun @festivaldieng2022.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta panitia DCF 2022 mempersiapkan dengan maksimal seluruh kepentingan acara, mulai dari kenyamanan, kebersihan, akomodasi hingga lalu lintasnya.
"Pesan saya, hati-hati mulai sekarang disiapkan dengan baik, me-manage transportasinya, lalu lintasnya, terus kemudian akomodasi dan konsumsinya, sampahnya, keamanannya sehingga kami harapkan nanti ini bisa bagus," kata Ganjar Pranowo.
Pelaksanaan agenda wisata ajang Dieng Culture Festival (DCF) 2022 akan menjadi momen kebangkitan pariwisata di Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Provinsi Jawa Tengah, pascapandemi COVID-19.
"Tema DCF kali ini adalah representasi dari harapan dan semangat industri wisata di Kawasan Dieng pascapandemi," kata Ketua Panitia DCF 2022 Alif Fauzi usai bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jateng, Selasa.
Alif Fauzi mengungkapkan inovasi pada gelaran DCF tahun ini dimulai dengan perubahan susunan acara, salah satunya tradisi ruwatan anak berambut gimbal (anak gembel) yang akan digelar pada hari kedua.
Pencukuran rambut anak gembel pada DCF 2022, masih menurut dia, juga terbanyak jumlahnya karena ada 15 anak yang berasal dari banyak daerah, termasuk dari Jakarta.
Hari pertama pelaksanaan GCF 2022, lanjut Alif, juga mengalami perubahan yakni pelepasan lampion sehingga malam puncak tidak terpusat pada hari terakhir kegiatan saja, tapi bisa dirasakan sejak hari pertama.
"Kami berharap ini bisa makin meningkatkan kualitas event yang ada di dalamnya, serta ada kirab budaya yang terinspirasi dari karnaval daerah lain," ujarnya.
Masyarakat yang ingin mengetahui info lengkap terkait penyelenggaraan DCF pada awal September 2022 itu dapat mengakses laman festivaldieng.id dan media sosial Instagram dengan akun @festivaldieng2022.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta panitia DCF 2022 mempersiapkan dengan maksimal seluruh kepentingan acara, mulai dari kenyamanan, kebersihan, akomodasi hingga lalu lintasnya.
"Pesan saya, hati-hati mulai sekarang disiapkan dengan baik, me-manage transportasinya, lalu lintasnya, terus kemudian akomodasi dan konsumsinya, sampahnya, keamanannya sehingga kami harapkan nanti ini bisa bagus," kata Ganjar Pranowo.