Grobogan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, hingga kini belum berencana membuka kembali pasar ternaknya untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Kami khawatir jika dibuka akan terjadi penularan lagi karena sebelumnya ada peternak yang nekad berjualan ternak di pasar luar kabupaten, pulangnya justru ternaknya sakit selang beberapa hari," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan Riyanto di Grobogan, Selasa.

Untuk itulah, kata dia, kelihatannya belum wacana membuka, sedangkan keputusan membuka kembali sekarang menjadi kewenangannya satuan tugas yang dibentuk Pemkab Grobogan.

Sementara ini, pihaknya masih fokus melakukan penyembuhan ternak yang terpapar PMK serta menyelesaikan vaksinasi PMK.

Terkait temuan kasus, imbuh dia, selama tiga hari terakhir memang tidak ada temuan kasus baru, sehingga kondisi tersebut perlu dipertahankan sembari melakukan vaksinasi.

Sementara ternak yang sakit, sekitar 80 persennya mulai sembuh dari 1.200 hewan ternak yang sebelumnya dicatat masih sakit.

Capaian vaksinasi PMK hingga kini, imbuh dia, belum mencapai 100 persen dari total vaksin yang diterima.

Tahap awal, Kabupaten Grobogan mendapatkan alokasi 5.000 dosis vaksin, kemudian ada tambahan lagi 7.500 dosis vaksin. Sedangkan yang disuntikkan sudah mencapai 11.000 dosis.

"Kami juga masih mendapatkan tambahan lagi penyuntikan dosis kedua untuk hewan ternak yang sudah mendapatkan suntikan vaksin pertama," ujarnya.

Hanya saja, kata dia, penuntasan vaksinasi hewan ternak masih menunggu pencairan biaya operasional peternak untuk para petugas vaksinasi PMK.

Pasalnya, imbuh dia, anggaran dana operasional yang dimiliki Pemkab Grobogan sudah habis, sehingga menunggu dana dari pusat cair.

Dengan jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Grobogan mencapai 204.000 ekor dan kerbau sekitar 3.000 ekor, maka ternak yang divaksin baru 5,31 persen.

Dalam rangka memutus mata rantai penularan, peternak yang mengetahui ada ternaknya yang mengalami gejala klinis mirip PMK diminta segera melaporkan ke Dinas Peternakan untuk ditindaklanjuti agar tidak menular ke ternak lainnya.

Upaya lain dari Pemkab Grobogan, yakni menutup semua pasar hewannya yang dimulai sejak 25 Mei 2022 hingga sekarang. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024