Semarang (ANTARA) - Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat (JPPR) Jawa Tengah siap berkolaborasi dalam pemantauan dan memberikan pendidikan politik dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.

"Kolaborasi dalam pemantauan dan pendidikan politik sangat membutuhkan dukungan semua pihak, terutama KPU," kata Koordinator JPPR Jawa Tengah Muhammad Sabbardi dalam siaran pers usai silaturahmi ke KPU Jawa Tengah di Semarang, Rabu.

Menurut dia, JPPR merupakan organisasi perkumpulan yang merangkul kekuatan berbagai unsur masyarakat seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, lintas agama, LSM, dan kelompok nasionalis dalam keikutsertaan pemantauan pemilu.

"Selain sebagai pemantau, juga memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, sehingga dapat memahami bahwa pemilu dan pemilihan serentak harus dijalankan sesuai aturan hingga menghasilkan demokrasi yang berkualitas," katanya.

Kolaborasi pemantauan dan pendidikan tersebut diyakini akan mewujudkan pemilu yang berkualitas, berintegritas, dan berdaulat.

Sementara Ketua KPU Jawa Tengah Paulus Widiantoro menyambut baik silaturahmi yang dilaksanakan JPPR Jawa Tengah itu.

"JPPR menjadi bagian dari masyarakat yang turut andil dalam penyelenggaraan pemilu," katanya. Selain itu, menurut dia, pendidikan pemilu juga sangat penting dalam menyambut Pemilu 2024, mengingat jumlah pemilih pemula diperkirakan mencapai 40 persen.
***2***


Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024