Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menyatakan tidak ada target besaran transaksi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terlibat dalam ASEAN Para Games (APG) 2022.
"Tidak ada target transaksi karena ini sifatnya dari Inaspoc memberikan kesempatan ke UMKM untuk bisa terlibat pada APG," kata Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Surakarta Wahyu Kristina di Solo, Jumat.
Meski tidak ada target khusus dari sisi nilai transaksi, ia berharap produk UMKM yang dibeli oleh kontingen negara peserta bisa dibawa pulang ke negara masing-masing.
"Produk ini sudah terseleksi bahwa secara kualitas produk-produk ini layak dibawa oleh kontingen ke luar negeri, secara standar kualitas sudah lolos kurasi. Siapa tahu tamu dari dunia olahraga ingin punya event lagi, mereka bisa pakai produk kita," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, pada APG 2022 ada sebanyak 35 pelaku UMKM yang dilibatkan untuk memamerkan produk mereka di stan yang sudah disediakan.
Ia mengatakan mereka tidak hanya ada di stan UMKM di Stadion Manahan yang menjadi lokasi penyelenggaraan upacara pembukaan APG 2022 tetapi juga di hotel-hotel yang menjadi venue pertandingan APG 2022.
"Di antaranya ada di Alana, Lor In, Swissbell, dan Sunan. Bagi yang kebagian stan di Stadion Manahan bisa menitipkan barangnya ke UMKM lain yang stannya ada di hotel, begitu juga sebaliknya agar kontingen makin banyak pilihan," katanya.
Meski panitia Indonesia National Paralympic Organization Comittee (Inaspoc) memberikan kebebasan para pelaku UMKM untuk menggunakan maskot atau logo pada barang produksi mereka, dikatakannya, hal itu bukan menjadi keharusan.
"Dari Inaspoc tidak mewajibkan ada maskot atau logo. Yang dijual juga tidak semua produk baru, mereka sudah punya stok dulu. Kalau reguler sudah ada produksi ini diperbanyak lagi," katanya.
"Tidak ada target transaksi karena ini sifatnya dari Inaspoc memberikan kesempatan ke UMKM untuk bisa terlibat pada APG," kata Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Surakarta Wahyu Kristina di Solo, Jumat.
Meski tidak ada target khusus dari sisi nilai transaksi, ia berharap produk UMKM yang dibeli oleh kontingen negara peserta bisa dibawa pulang ke negara masing-masing.
"Produk ini sudah terseleksi bahwa secara kualitas produk-produk ini layak dibawa oleh kontingen ke luar negeri, secara standar kualitas sudah lolos kurasi. Siapa tahu tamu dari dunia olahraga ingin punya event lagi, mereka bisa pakai produk kita," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, pada APG 2022 ada sebanyak 35 pelaku UMKM yang dilibatkan untuk memamerkan produk mereka di stan yang sudah disediakan.
Ia mengatakan mereka tidak hanya ada di stan UMKM di Stadion Manahan yang menjadi lokasi penyelenggaraan upacara pembukaan APG 2022 tetapi juga di hotel-hotel yang menjadi venue pertandingan APG 2022.
"Di antaranya ada di Alana, Lor In, Swissbell, dan Sunan. Bagi yang kebagian stan di Stadion Manahan bisa menitipkan barangnya ke UMKM lain yang stannya ada di hotel, begitu juga sebaliknya agar kontingen makin banyak pilihan," katanya.
Meski panitia Indonesia National Paralympic Organization Comittee (Inaspoc) memberikan kebebasan para pelaku UMKM untuk menggunakan maskot atau logo pada barang produksi mereka, dikatakannya, hal itu bukan menjadi keharusan.
"Dari Inaspoc tidak mewajibkan ada maskot atau logo. Yang dijual juga tidak semua produk baru, mereka sudah punya stok dulu. Kalau reguler sudah ada produksi ini diperbanyak lagi," katanya.