Semarang (ANTARA) -
Kerja sama tersebut ditandai dengan pertemuan antara Mission Director USAID Indonesia Jeffrey P Cohen dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Selasa.
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen menyebutkan terdapat delapan kabupaten/kota yang menjadi target untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan institusi untuk melakukan pengelolaan terhadap air aman konsumsi.
Delapan wilayah tersebut yaitu Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Temanggung.
"Ini masih menunggu ketentuan Bappenas, kami masih menunggu keputusan resmi. Tadi dalam pembicaraan, sejak kunjungan ini, USAID UWASH Tangguh berkantor di Surakarta. Nanti bisa diperdalam lagi dan kami berharap program yang USAID dengan pemerintah Indonesia, khususnya di Jateng dengan lembaga bisa segera terealisasi," kata Wagub usai bertemu dengan tim USAID Indonesia.
Wagub menjelaskan bahwa pada tahun 2021, capaian pemenuhan air minum di perkotaan mencapai 90,15 persen, sedangkan di perdesaan mencapai 83,42 persen dan pengelolaan sanitasi air limbah domestik mencapai 88,67.
Wagub juga memaparkan untuk Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat tercatat 5.114 desa dari 8.559 desa yang ada.
Lebih jauh, dirinya juga meminta agar program peningkatan kapasitas masyarakat dan institusi pengelola air dapat dioptimalkan karena menurutnya pemberian wawasan dan pemahaman mengenai akses air aman konsumsi sangat penting sebagai salah satu aspek penunjang kehidupan layak.
"Kami sampaikan ke USAID, bahwa program di Jateng saat ini juga menjadi salah satu target pemenuhan air bersih atau air minum yang dibutuhkan masyarakat. Itu semua bukan hanya penyediaan saja akan tetapi kami sampaikan juga, nanti (kita) memberikan materi, wawasan untuk menjaganya," ujarnya.
Mission Director USAID Indonesia Jeffrey P Cohen, saat wawancara mengatakan Amerika Serikat melalui USAID sangat gembira dapat mendukung pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam mencapai tujuan pembangunan.
Ia menjelaskan saat ini USAID telah bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai mitra di Indonesia untuk membantu perawatan pasien TBC, termasuk membantu mahasiswa Indonesia mendapatkan akses pendidikan perguruan tinggi di Amerika Serikat.
"Meningkatkan pengelolaan sampah, mengurangi polusi plastik, serta memperluas akses layanan air sanitasi aman. Meningkatkan kehidupan masyarakat di seluruh provinsi," katanya.
Kepala Tim IUWASH Tangguh Alifah Lestari menambahkan pihaknya akan fokus bekerja pada peningkatan kapasitas masyarakat akan dibekali dengan wawasan untuk menumbuhkan kesadaran agar mau mendapatkan akses air minum dan sanitasi yang aman.
"Fokusnya peningkatan kapasitas, PDAM maupun operator air limbah maupun masyarakat untuk mereka bisa mendapatkan akses air minum dan sanitasi aman," ujarnya.(LHP)
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Lembaga Pembangunan Internasional Indonesia Amerika Serikat (USAID) Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH ) Tangguh guna memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi yang aman bagi masyarakat.
Kerja sama tersebut ditandai dengan pertemuan antara Mission Director USAID Indonesia Jeffrey P Cohen dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Selasa.
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen menyebutkan terdapat delapan kabupaten/kota yang menjadi target untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan institusi untuk melakukan pengelolaan terhadap air aman konsumsi.
Delapan wilayah tersebut yaitu Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Temanggung.
"Ini masih menunggu ketentuan Bappenas, kami masih menunggu keputusan resmi. Tadi dalam pembicaraan, sejak kunjungan ini, USAID UWASH Tangguh berkantor di Surakarta. Nanti bisa diperdalam lagi dan kami berharap program yang USAID dengan pemerintah Indonesia, khususnya di Jateng dengan lembaga bisa segera terealisasi," kata Wagub usai bertemu dengan tim USAID Indonesia.
Wagub menjelaskan bahwa pada tahun 2021, capaian pemenuhan air minum di perkotaan mencapai 90,15 persen, sedangkan di perdesaan mencapai 83,42 persen dan pengelolaan sanitasi air limbah domestik mencapai 88,67.
Wagub juga memaparkan untuk Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat tercatat 5.114 desa dari 8.559 desa yang ada.
Lebih jauh, dirinya juga meminta agar program peningkatan kapasitas masyarakat dan institusi pengelola air dapat dioptimalkan karena menurutnya pemberian wawasan dan pemahaman mengenai akses air aman konsumsi sangat penting sebagai salah satu aspek penunjang kehidupan layak.
"Kami sampaikan ke USAID, bahwa program di Jateng saat ini juga menjadi salah satu target pemenuhan air bersih atau air minum yang dibutuhkan masyarakat. Itu semua bukan hanya penyediaan saja akan tetapi kami sampaikan juga, nanti (kita) memberikan materi, wawasan untuk menjaganya," ujarnya.
Mission Director USAID Indonesia Jeffrey P Cohen, saat wawancara mengatakan Amerika Serikat melalui USAID sangat gembira dapat mendukung pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam mencapai tujuan pembangunan.
Ia menjelaskan saat ini USAID telah bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai mitra di Indonesia untuk membantu perawatan pasien TBC, termasuk membantu mahasiswa Indonesia mendapatkan akses pendidikan perguruan tinggi di Amerika Serikat.
"Meningkatkan pengelolaan sampah, mengurangi polusi plastik, serta memperluas akses layanan air sanitasi aman. Meningkatkan kehidupan masyarakat di seluruh provinsi," katanya.
Kepala Tim IUWASH Tangguh Alifah Lestari menambahkan pihaknya akan fokus bekerja pada peningkatan kapasitas masyarakat akan dibekali dengan wawasan untuk menumbuhkan kesadaran agar mau mendapatkan akses air minum dan sanitasi yang aman.
"Fokusnya peningkatan kapasitas, PDAM maupun operator air limbah maupun masyarakat untuk mereka bisa mendapatkan akses air minum dan sanitasi aman," ujarnya.(LHP)