Cilacap (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak nelayan di Kabupaten Cilacap untuk memanfaatkan teknologi dan informasi cuaca maritim yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ketika melaut guna mencari ikan.
Saat memberi sambutan secara virtual melalui Zoom dalam pembukaan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2022 yang diselenggarakan oleh BMKG di Cilacap, Selasa, Ganjar menilai kegiatan SLCN akan meningkatkan pemahaman nelayan terkait dengan informasi cuaca maritim dari BMKG.
Dengan demikian, kata dia, nelayan akan memiliki literasi yang cukup terkait dengan informasi cuaca yang dikeluarkan BMKG, sehingga keselamatannya saat melaut pun dapat terjaga.
"Bahkan mungkin lebih dari itu, (karena) bukan tidak mungkin ini kita bisa memonitor atau barangkali mengetahui lebih dini dengan ilmu pengetahuan, sehingga kita bisa tahu ikan itu ada di mana, kondisi cuacanya seperti apa, bisa enggak kemudian kita melaut, kira-kira akan bisa dapat tangkapan enggak ya," kata Gubernur.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan secara multidisiplin hal itu bisa digabungkan karena saat pihaknya berbicara dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dari pihak KKP menyampaikan supaya nelayan jangan disuruh mencari ikan, melainkan diminta untuk menangkap ikan.
Dalam hal ini, kata dia, nelayan diajak memanfaatkan teknologi untuk mencari ikan di laut.
"Dengan demikian fish finder itu bisa digunakan, sehingga (terjadi) efisiensi pengelolaannya di laut, kemudian BBM-nya (bahan bakar minyak, red.) lebih efisien," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, SLCN yang digelar BMKG di Cilacap menjadi begitu penting karena sekarang perubahan cuaca sedang tidak jelas.
"Seperti enggak jelasnya kapan berakhirnya perang Ukraina sama Rusia. Ini sama-sama enggak jelasnya, karena enggak jelas semuanya jadi kebingungan, energi bingung, pangan bingung," ujarnya.
Dalam konteks sekolah lapang tersebut, Ganjar mengharapkan nelayan bisa jauh lebih tangguh dan ulet.
"Kemudian kalau kita bicara perintah Presiden (Presiden Joko Widodo, red.) untuk menguatkan, sekali lagi menguatkan ketahanan pangan kita sampai daulat pangan kita, maka sebenarnya peran kawan-kawan di dunia kemaritiman wabil khusus nelayan menjadi begitu penting," kata orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar menyinggung keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo di Cilacap yang memiliki prestasi luar biasa karena koperasi nelayan tersebut dikelola dengan bagus.
Menurut dia, KUD Mino Saroyo mengelola delapan tempat pelelangan ikan (TPI) dan secara keseluruhan hasilnya cukup bagus.
"Nah kalau itu bisa menyejahterakan nelayan, tentu akan sangat luar biasa. Mau saya tengok juga dan kalau tidak salah, Pak Presiden sedang menyiapkan kunjungan," kata Ganjar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar ajak nelayan Cilacap manfaatkan teknologi dan informasi BMKG
Saat memberi sambutan secara virtual melalui Zoom dalam pembukaan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2022 yang diselenggarakan oleh BMKG di Cilacap, Selasa, Ganjar menilai kegiatan SLCN akan meningkatkan pemahaman nelayan terkait dengan informasi cuaca maritim dari BMKG.
Dengan demikian, kata dia, nelayan akan memiliki literasi yang cukup terkait dengan informasi cuaca yang dikeluarkan BMKG, sehingga keselamatannya saat melaut pun dapat terjaga.
"Bahkan mungkin lebih dari itu, (karena) bukan tidak mungkin ini kita bisa memonitor atau barangkali mengetahui lebih dini dengan ilmu pengetahuan, sehingga kita bisa tahu ikan itu ada di mana, kondisi cuacanya seperti apa, bisa enggak kemudian kita melaut, kira-kira akan bisa dapat tangkapan enggak ya," kata Gubernur.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan secara multidisiplin hal itu bisa digabungkan karena saat pihaknya berbicara dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dari pihak KKP menyampaikan supaya nelayan jangan disuruh mencari ikan, melainkan diminta untuk menangkap ikan.
Dalam hal ini, kata dia, nelayan diajak memanfaatkan teknologi untuk mencari ikan di laut.
"Dengan demikian fish finder itu bisa digunakan, sehingga (terjadi) efisiensi pengelolaannya di laut, kemudian BBM-nya (bahan bakar minyak, red.) lebih efisien," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, SLCN yang digelar BMKG di Cilacap menjadi begitu penting karena sekarang perubahan cuaca sedang tidak jelas.
"Seperti enggak jelasnya kapan berakhirnya perang Ukraina sama Rusia. Ini sama-sama enggak jelasnya, karena enggak jelas semuanya jadi kebingungan, energi bingung, pangan bingung," ujarnya.
Dalam konteks sekolah lapang tersebut, Ganjar mengharapkan nelayan bisa jauh lebih tangguh dan ulet.
"Kemudian kalau kita bicara perintah Presiden (Presiden Joko Widodo, red.) untuk menguatkan, sekali lagi menguatkan ketahanan pangan kita sampai daulat pangan kita, maka sebenarnya peran kawan-kawan di dunia kemaritiman wabil khusus nelayan menjadi begitu penting," kata orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar menyinggung keberadaan Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo di Cilacap yang memiliki prestasi luar biasa karena koperasi nelayan tersebut dikelola dengan bagus.
Menurut dia, KUD Mino Saroyo mengelola delapan tempat pelelangan ikan (TPI) dan secara keseluruhan hasilnya cukup bagus.
"Nah kalau itu bisa menyejahterakan nelayan, tentu akan sangat luar biasa. Mau saya tengok juga dan kalau tidak salah, Pak Presiden sedang menyiapkan kunjungan," kata Ganjar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar ajak nelayan Cilacap manfaatkan teknologi dan informasi BMKG