Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah melakukan pengasapan massal di 16 wilayah endemis deman berdarah dengue untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Selasa, mengatakan saat ini kondisi cuaca cukup memengaruhi perkembangan nyamuk pembawa virus dengue itu sehingga perlu pengasapan di beberapa lokasi endemis DBD.

"Selain fogging (pengasapan) massal di beberapa wilayah endemis, kami juga melakukan penyemprotan di lingkungan sekitar temuan kasus deman berdarah," katanya.

Sebanyak 16 wilayah endemis tersebut, Kelurahan Panjang Wetan, Krapyak, Degayu, Padukuhan Kraton, Kali Baros, Setono, Noyontaansari, Kauman, Medono, Bendan Kergon, Tirto, Pringrejo, dan Buaran Kradenan, Banyuurip, Kuripan Kertoharjo, dan Kuripan Yosorejo.

Pemerintah Kota Pekalongan mencatat 72 orang di daerah itu positif terjangkit DBD, sejak Januari hingga akhir Juni 2022.

"Sebanyak dua dari 72 orang dari kasus demam berdarah dengue tersebut meninggal dunia. Dua korban DBD tersebut masih berusia balita," katanya.

Baca juga: Dilakukan 45 pengasapan di Batang untuk cegah demam berdarah

Dia mengatakan kasus DBD yang terjadi selama Januari-akhir Juni 2022 meningkat dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2021 yang tercatat 39 kasus.

Kecenderungan hujan kemudian panas dan hujan lagi, kata dia, berpotensi banyaknya genangan dan tampungan air yang tidak habis sehingga mudah untuk berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.

"Oleh karena itu, kami mengimbau pada masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai langkah paling efektif mencegah mewabahnya demam berdarah," katanya.

Jenis penyakit demam berdarah (DB), antara lain demam dengue dengan ciri-ciri penderita diagnosa positif DB, mengalami demam namun trombosit masih bagus, demam berdarah dinyatakan positif DB, dan muncul pendarahan seperti bintik-bintik merah atau mimisan.

Selain itu, demam berdarah dengue (DBD) dinyatakan positif DB, ada penurunan trombosit di bawah 100.000 dan ada peningkatan hematokrit serta dengue shock syndrome (DSS) di mana pada kondisi ini penderita mengalami kebocoran plasma, demam tinggi, dan pada kaki bersuhu dingin.

Baca juga: Warga Karangduren Banyumas minta pengasapan cegah DBD
Baca juga: Cegah DBD, permukiman tiga desa di Kudus dilakukan pengasapan

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024