Purwokerto (ANTARA) - Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwoko (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar Kuliah Tamu bertajuk "Inovasi, Kolaborasi, dan Sinergitas Untuk Kesehatan Bangsa" dalam rangkaian Milad Ke-22 Farmasi UMP.
Kuliah Tamu yang digelar secara hibrida di Fakultas Farmasi UMP tersebut diikuti langsung oleh Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kementerian Kesehatan RI Dr. apt. Rizka Andalusia, M.Pharm., MARS, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pusat Apt. Noffendri Roestam, S.Si, Wakil Rektor III UMP Akhmad Darmawan M.Si , Dekan Fakultas Farmasi apt. Didik Setiawan, M.,Sc., Ph. D., dan seluruh dosen Fakultas Farmasi.
Dalam kesempatan tersebut Ketua IAI Pusat Apt. Noffendri Roestam, S.Si mengatakan IAI siap mengajak Farmasi UMP berkolaborasi untuk melakukan pembaharuan dan perumusan tentang kurikulum pendidikan apoteker.
"IAI sudah siap berkolaborasi melakukan pembaruan perumusan capaian pembelajaran kurikulum pendidikan apoteker untuk standar kompetensi yang akan disahkan oleh Menteri Kesehatan," katanya.
Ia mengharapkan ke depan pendidikan apoteker semakin jelas agar menghasilkan apoteker yang dapat memenuhi kebutuhan praktik kefarmasian Indonesia.
Dirjen Farmalkes Kemenkes RI Dr. apt. Rizka Andalusia, M.Pharm., MARS mengapresiasi peran serta Farmasi UMP dalam mengembangkan produk inovasi dan kajian-kajian strategis di bidang Farmasi.
Baca juga: Asyiknya jadi mahasiswa UMP, dapat fasilitas khusus berwisata bersama keluarga
"Saya mengapresiasi peran serta yang dilakukan oleh Farmasi UMP baik dalam hal penelitian untuk mengembangkan produk inovasi, maupun dalam kajian-kajian strategis untuk menyusun kebijakan di bidang kefarmasian dan kesehatan," katanya.
Ia mengharapkan ke depan visi dan misi Farmasi UMP sejajar dengan transformasi kesehatan yang dibangun oleh Kemenkes RI.
"Kami berharap pendidikan tinggi farmasi termasuk Farmasi UMP dapat menyejajarkan visi dan misi dengan transformasi kesehatan yang telah dibangun oleh Kementerian Kesehatan," kata Dirjen.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMP Akhmad Darmawan M.Si mengatakan mahasiswa Farmasi sudah menjadi langganan menjadi mahasiswa berprestasi.
"Fakultas Farmasi mempunyai karakter yang kuat, ingin memperoleh mahasiswa yang berkualitas. Prestasi Fakultas Farmasi sangat luar biasa di bidang kemahasiswaan. Langganan mahasiswa berprestasi ini dari Fakultas Farmasi, bahkan 80 persen lebih PKM itu dari mahasiswa Farmasi," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui untuk masuk ke Farmasi UMP tidak mudah karena harus melalui penyaringan secara ketat.
"Masuk Farmasi UMP ini tidak mudah, apalagi di profesinya. Dan saya sepakat transfer knowledge yang baik akan tuntas kalau input mahasiswanya juga memadai," kata Darmawan. (Guh/Tgr)
Baca juga: Asyik, kuliah di UMP bisa lulus tanpa buat skripsi
Baca juga: Keperawatan S1 UMP jadi prodi yang paling diminati
Kuliah Tamu yang digelar secara hibrida di Fakultas Farmasi UMP tersebut diikuti langsung oleh Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kementerian Kesehatan RI Dr. apt. Rizka Andalusia, M.Pharm., MARS, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pusat Apt. Noffendri Roestam, S.Si, Wakil Rektor III UMP Akhmad Darmawan M.Si , Dekan Fakultas Farmasi apt. Didik Setiawan, M.,Sc., Ph. D., dan seluruh dosen Fakultas Farmasi.
Dalam kesempatan tersebut Ketua IAI Pusat Apt. Noffendri Roestam, S.Si mengatakan IAI siap mengajak Farmasi UMP berkolaborasi untuk melakukan pembaharuan dan perumusan tentang kurikulum pendidikan apoteker.
"IAI sudah siap berkolaborasi melakukan pembaruan perumusan capaian pembelajaran kurikulum pendidikan apoteker untuk standar kompetensi yang akan disahkan oleh Menteri Kesehatan," katanya.
Ia mengharapkan ke depan pendidikan apoteker semakin jelas agar menghasilkan apoteker yang dapat memenuhi kebutuhan praktik kefarmasian Indonesia.
Dirjen Farmalkes Kemenkes RI Dr. apt. Rizka Andalusia, M.Pharm., MARS mengapresiasi peran serta Farmasi UMP dalam mengembangkan produk inovasi dan kajian-kajian strategis di bidang Farmasi.
Baca juga: Asyiknya jadi mahasiswa UMP, dapat fasilitas khusus berwisata bersama keluarga
"Saya mengapresiasi peran serta yang dilakukan oleh Farmasi UMP baik dalam hal penelitian untuk mengembangkan produk inovasi, maupun dalam kajian-kajian strategis untuk menyusun kebijakan di bidang kefarmasian dan kesehatan," katanya.
Ia mengharapkan ke depan visi dan misi Farmasi UMP sejajar dengan transformasi kesehatan yang dibangun oleh Kemenkes RI.
"Kami berharap pendidikan tinggi farmasi termasuk Farmasi UMP dapat menyejajarkan visi dan misi dengan transformasi kesehatan yang telah dibangun oleh Kementerian Kesehatan," kata Dirjen.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMP Akhmad Darmawan M.Si mengatakan mahasiswa Farmasi sudah menjadi langganan menjadi mahasiswa berprestasi.
"Fakultas Farmasi mempunyai karakter yang kuat, ingin memperoleh mahasiswa yang berkualitas. Prestasi Fakultas Farmasi sangat luar biasa di bidang kemahasiswaan. Langganan mahasiswa berprestasi ini dari Fakultas Farmasi, bahkan 80 persen lebih PKM itu dari mahasiswa Farmasi," katanya.
Kendati demikian, dia mengakui untuk masuk ke Farmasi UMP tidak mudah karena harus melalui penyaringan secara ketat.
"Masuk Farmasi UMP ini tidak mudah, apalagi di profesinya. Dan saya sepakat transfer knowledge yang baik akan tuntas kalau input mahasiswanya juga memadai," kata Darmawan. (Guh/Tgr)
Baca juga: Asyik, kuliah di UMP bisa lulus tanpa buat skripsi
Baca juga: Keperawatan S1 UMP jadi prodi yang paling diminati