Semarang (ANTARA) - Pasar Minggu Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang yang telah diresmikan Minggu 17 Juli 2022 diharapkan bisa meningkatkan perekonomian para pelaku UMKM, Koperasi Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jatirejo, dan masyarakat setempat.
Pasar Minggu Kelurahan Jatirejo yang digelar di Kawasan Bumi Perkemahan Jatirejo tersebut dijadikan sebagai pusat berjualan makanan khas Kelurahan Jatirejo di antaranya, makanan olahan kolang-kaling, olahan kembang telang, olahan cabe rawit, olahan jahe merah, jambu kristal, hingga souvenir.
Lurah Jatirejo Musfiati mengatakan kegiatan Pasar Minggu Jatirejo rencananya dihelat setiap minggu, mengingat peluang di lokasi Pasar Minggu Jatirejo berada di kawasan Bumi Perkemahan Jatirejo yang banyak kegiatan dan banyak pengunjung setiap akhir pekan.
Musfiati optimistis Pasar Minggu Jatirejo dapat berjalan sukses karena didukung warga Jatirejo yang kreatif terutama 4 RW yang memiliki ciri khas makanan olahan dari hasil bumi, misal di RW 01 ada olahan berbagai macam kolang-kaling yang dibuat manisan; RW 02 ada berbagai macam olahan cabe rawit seperti olahan minuman cabe yang dicampur gula Jawa dan asem.
Selanjutnya RW 03 ada olahan berbagai macam Jahe Merah dan tanaman empon-empon; sedangkan RW 4 ada olahan berbagai macam jambu kristal.
"Uniknya kemarin ada pelatihan pembuatan lumpia dari Pramuka Jawa Tengah dan kami kirim perwakilan warga. Hasilnya sangat bagus dan kreatif muncul inovasi Lumpia Mercon, Lumpia Kolang-Kaling, Lumpia Jambu Kristal, dan lainnya," katanya.
Musfiati berharap Pasar Minggu Jatirejo dapat meningkatkan nilai ekonomi warga sekitar, keberadaan UMKM supaya lebih maju, dan warga Jatirejo yang punya usaha tidak usah dijual di luar Jatirejo, tetapi bisa dijual di daerahnya sendiri.
"Ke depan kalau Pasar Minggu Jatirejo ini berjalan lancar dan maju saya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Semarang untuk memperluas lokasi pasar yang rencananya kami namakan Pasar Tani Jatirejo," harapnya.
Sementara itu Camat Gunungpati Kota Semarang Sabar Tri Mulyono menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut karena merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kembali perekonomian warga pasca-pandemi COVID-19.
Pasar Minggu Kelurahan Jatirejo yang digelar di Kawasan Bumi Perkemahan Jatirejo tersebut dijadikan sebagai pusat berjualan makanan khas Kelurahan Jatirejo di antaranya, makanan olahan kolang-kaling, olahan kembang telang, olahan cabe rawit, olahan jahe merah, jambu kristal, hingga souvenir.
Lurah Jatirejo Musfiati mengatakan kegiatan Pasar Minggu Jatirejo rencananya dihelat setiap minggu, mengingat peluang di lokasi Pasar Minggu Jatirejo berada di kawasan Bumi Perkemahan Jatirejo yang banyak kegiatan dan banyak pengunjung setiap akhir pekan.
Musfiati optimistis Pasar Minggu Jatirejo dapat berjalan sukses karena didukung warga Jatirejo yang kreatif terutama 4 RW yang memiliki ciri khas makanan olahan dari hasil bumi, misal di RW 01 ada olahan berbagai macam kolang-kaling yang dibuat manisan; RW 02 ada berbagai macam olahan cabe rawit seperti olahan minuman cabe yang dicampur gula Jawa dan asem.
Selanjutnya RW 03 ada olahan berbagai macam Jahe Merah dan tanaman empon-empon; sedangkan RW 4 ada olahan berbagai macam jambu kristal.
"Uniknya kemarin ada pelatihan pembuatan lumpia dari Pramuka Jawa Tengah dan kami kirim perwakilan warga. Hasilnya sangat bagus dan kreatif muncul inovasi Lumpia Mercon, Lumpia Kolang-Kaling, Lumpia Jambu Kristal, dan lainnya," katanya.
Musfiati berharap Pasar Minggu Jatirejo dapat meningkatkan nilai ekonomi warga sekitar, keberadaan UMKM supaya lebih maju, dan warga Jatirejo yang punya usaha tidak usah dijual di luar Jatirejo, tetapi bisa dijual di daerahnya sendiri.
"Ke depan kalau Pasar Minggu Jatirejo ini berjalan lancar dan maju saya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Semarang untuk memperluas lokasi pasar yang rencananya kami namakan Pasar Tani Jatirejo," harapnya.
Sementara itu Camat Gunungpati Kota Semarang Sabar Tri Mulyono menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut karena merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kembali perekonomian warga pasca-pandemi COVID-19.