Solo (ANTARA) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta masih melakukan penyidikan dugaan tindak pidana kasus korupsi dana pinjaman dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) dengan tersangka Ketua Pengurus Koperasi BMT Nur Ummah Surakarta di Jalan MH Tamrin No. 77 Solo, senilai Rp1 miliar.
"Proses penyidikan kasus korupsi dana pinjaman LPDB dengan tersangka berinisial Ir S (70), warga Solo, masih berjalan dan kemungkinan sudah sampai tahap akhir," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Surakarta Bakhtiar Ihsan Agung Nugroho, di Solo, Jumat.
Proses saat ini, kata Bakhtiar, masih dalam tim penyidik kemudian akan diserahkan ke jaksa penuntut umum. Jadi proses tetap berjalan seperti biasa dengan tersangka Ir S selaku Ketua Pengurus Koperasi BMT Nur Ummah Solo dengan kerugian negara senilai Rp1 miliar.
Kejari Surakarta dalam waktu dekat segera melimpahkan berkas perkara kasus dugaan tindak pidana korupsi dengan tersangka Ir S ke Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Semarang.
Bakhtiar menjelaskan penyidik Kejari Surakarta telah memeriksa 60 saksi dan tersangka saat diperiksa dengan didampingi kuasa hukum. Bahkan, tersangka sebelum ditahan diperiksa kesehatannya terlebih dahulu di Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta pada Rabu (6/7).
"Kami masih ada rencana memanggil beberapa saksi lagi untuk penguatan bukti-bukti, pada Senin (11/7). Kemungkinan pada minggu depan berkas perkara sudah dinyatakan lengkap (P21)," katanya pula.
Kejari Surakarta juga sudah menyiapkan jaksa penuntut umum sebanyak delapan orang yang akan mengawal dalam persidangan di PN Tipikor setempat.
"Kami menargetkan mudah-mudahan pada akhir bulan ini, sudah dilimpahkan ke PN Tipikor di Semarang. Proses sudah semuanya, tersangka ditahan dan alat bukti sudah lengkap," katanya lagi.
Sebelumnya, Kejari Surakarta telah mengungkap dugaan tindak pidana kasus korupsi dana pinjaman dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) kepada Koperasi BMT Nur Ummah Surakarta di Jalan MH Tamrin No. 77 Solo, senilai Rp1 miliar.
Menurut Kasi Pidsus Kejari Surakarta Bakhtiar ihsan Agung Nugroho, tim penyidik telah mengamankan tersangka berinisial Ir S (70), warga Solo selaku Ketua Pengurus Koperasi BMT Nur Ummah Solo pada Rabu (6/7), dan dugaan tindak pidana kasus korupsi ini dengan kerugian negara mencapai Rp1 miliar.
Koperasi BMT Nur Ummah telah melakukan rekayasa pembukuan seolah-olah koperasi mengalami kerugian pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya. Kemudian diajukan proposal ke LPDB dan akhirnya disetujui dan cair Rp1 miliar pada 2011.
Namun, koperasi tersebut menggunakan dana tidak sesuai peruntukannya dan seharusnya disalurkan kepada nasabah. Dana itu, sebagian besar digunakan untuk kepentingan lain. Bahkan, ada 210 nasabah yang didaftarkan datanya fiktif.
Atas perbuatan tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 9 jo Pasal 18 Undang Undang RI No. 31/1999. UU RI No. 20/2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ancaman hukum maksimal 20 tahun penjara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kejari Surakarta masih proses penyidikan korupsi LPDB KUMKM di Solo
"Proses penyidikan kasus korupsi dana pinjaman LPDB dengan tersangka berinisial Ir S (70), warga Solo, masih berjalan dan kemungkinan sudah sampai tahap akhir," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Surakarta Bakhtiar Ihsan Agung Nugroho, di Solo, Jumat.
Proses saat ini, kata Bakhtiar, masih dalam tim penyidik kemudian akan diserahkan ke jaksa penuntut umum. Jadi proses tetap berjalan seperti biasa dengan tersangka Ir S selaku Ketua Pengurus Koperasi BMT Nur Ummah Solo dengan kerugian negara senilai Rp1 miliar.
Kejari Surakarta dalam waktu dekat segera melimpahkan berkas perkara kasus dugaan tindak pidana korupsi dengan tersangka Ir S ke Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Semarang.
Bakhtiar menjelaskan penyidik Kejari Surakarta telah memeriksa 60 saksi dan tersangka saat diperiksa dengan didampingi kuasa hukum. Bahkan, tersangka sebelum ditahan diperiksa kesehatannya terlebih dahulu di Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta pada Rabu (6/7).
"Kami masih ada rencana memanggil beberapa saksi lagi untuk penguatan bukti-bukti, pada Senin (11/7). Kemungkinan pada minggu depan berkas perkara sudah dinyatakan lengkap (P21)," katanya pula.
Kejari Surakarta juga sudah menyiapkan jaksa penuntut umum sebanyak delapan orang yang akan mengawal dalam persidangan di PN Tipikor setempat.
"Kami menargetkan mudah-mudahan pada akhir bulan ini, sudah dilimpahkan ke PN Tipikor di Semarang. Proses sudah semuanya, tersangka ditahan dan alat bukti sudah lengkap," katanya lagi.
Sebelumnya, Kejari Surakarta telah mengungkap dugaan tindak pidana kasus korupsi dana pinjaman dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) kepada Koperasi BMT Nur Ummah Surakarta di Jalan MH Tamrin No. 77 Solo, senilai Rp1 miliar.
Menurut Kasi Pidsus Kejari Surakarta Bakhtiar ihsan Agung Nugroho, tim penyidik telah mengamankan tersangka berinisial Ir S (70), warga Solo selaku Ketua Pengurus Koperasi BMT Nur Ummah Solo pada Rabu (6/7), dan dugaan tindak pidana kasus korupsi ini dengan kerugian negara mencapai Rp1 miliar.
Koperasi BMT Nur Ummah telah melakukan rekayasa pembukuan seolah-olah koperasi mengalami kerugian pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya. Kemudian diajukan proposal ke LPDB dan akhirnya disetujui dan cair Rp1 miliar pada 2011.
Namun, koperasi tersebut menggunakan dana tidak sesuai peruntukannya dan seharusnya disalurkan kepada nasabah. Dana itu, sebagian besar digunakan untuk kepentingan lain. Bahkan, ada 210 nasabah yang didaftarkan datanya fiktif.
Atas perbuatan tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 9 jo Pasal 18 Undang Undang RI No. 31/1999. UU RI No. 20/2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ancaman hukum maksimal 20 tahun penjara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kejari Surakarta masih proses penyidikan korupsi LPDB KUMKM di Solo