Semarang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegaskan tiap kecerobohan sekecil apapun yang dilakukan seorang polisi bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
"Oleh karena itu, bekerja hati-hati, bekerja presisi," kata Presiden saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT Ke-76 Bhayangkara di Akademi Kepolisian Semarang, Selasa.
Menurut dia, personel Polri bersentuhan langsung dengan rakyat setiap hari.
"Polri di mana pun bertugas selalu dalam pengamatan rakyat, dalam penilaian rakyat," katanya.
Ia menjelaskan masyarakat selalu menilai apakah perilaku anggota Polri sesuai dengan harapan mereka.
Oleh karena itu, ia meminta Polri memberikan rasa keadilan yang kemanfaatan hukumnya harus dirasakan rakyat.
Menurut dia, Polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
"Lakukan tindakan kepolisian yang humanis namun tegas. Penindakan hukum harus menjadi upaya terakhir," katanya.
Ke depan, lanjut dia, Polri masih harus menghadapi banyak agenda nasional yang membutuhkan dukungan pengamanan untuk kelancarannya.
Beberapa agenda nasional tersebut antara lain pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). "Polri harus mengawal agar dapat berjalan lancar dan tepat waktu," tambahnya.
Selain itu, kata dia, Polri harus mengawal agenda Presidensi G20 Indonesia yang puncaknya akan dilaksanakan di Bali pada November 2022.
Ia menambahkan Polri juga harus mengawal pelaksanaan Pemilu 2024.
"Harus antisipasi dengan baik. Beri dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini berjalan baik," katanya.
Peringatan HUT Ke-76 Bhayangkara ini sendiri mengambil tema "Polri Yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi Dan Reformasi Struktural Untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh-Tangguh-Indonesia Tumbuh".
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden: Kecerobohan kecil bisa rusak kepercayaan terhadap Polri
"Oleh karena itu, bekerja hati-hati, bekerja presisi," kata Presiden saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT Ke-76 Bhayangkara di Akademi Kepolisian Semarang, Selasa.
Menurut dia, personel Polri bersentuhan langsung dengan rakyat setiap hari.
"Polri di mana pun bertugas selalu dalam pengamatan rakyat, dalam penilaian rakyat," katanya.
Ia menjelaskan masyarakat selalu menilai apakah perilaku anggota Polri sesuai dengan harapan mereka.
Oleh karena itu, ia meminta Polri memberikan rasa keadilan yang kemanfaatan hukumnya harus dirasakan rakyat.
Menurut dia, Polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
"Lakukan tindakan kepolisian yang humanis namun tegas. Penindakan hukum harus menjadi upaya terakhir," katanya.
Ke depan, lanjut dia, Polri masih harus menghadapi banyak agenda nasional yang membutuhkan dukungan pengamanan untuk kelancarannya.
Beberapa agenda nasional tersebut antara lain pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). "Polri harus mengawal agar dapat berjalan lancar dan tepat waktu," tambahnya.
Selain itu, kata dia, Polri harus mengawal agenda Presidensi G20 Indonesia yang puncaknya akan dilaksanakan di Bali pada November 2022.
Ia menambahkan Polri juga harus mengawal pelaksanaan Pemilu 2024.
"Harus antisipasi dengan baik. Beri dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini berjalan baik," katanya.
Peringatan HUT Ke-76 Bhayangkara ini sendiri mengambil tema "Polri Yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi Dan Reformasi Struktural Untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh-Tangguh-Indonesia Tumbuh".
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden: Kecerobohan kecil bisa rusak kepercayaan terhadap Polri