Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, masih menunggu informasi pendistribusian vaksin penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian guna mencegah penularan penyakit itu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan Muadi di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa sesuai arahan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian disebutkan pemerintah sudah mulai mendistribusikan vaksin penyakit mulut dan kuku ke beberapa daerah di Indonesia.

"Namun, kami belum mendapatkan informasi terkait kapan dan jumlah distribusi vaksin penyakit mulut dan kuku yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada peternak di Kota Pekalongan," katanya.

Baca juga: Vaksinasi antisipasi PMK di Jateng dimulai lusa

Pendistribusian vaksin penyakit mulut dan kuku ini, kata dia, dinilai penting sebagai salah satu upaya mencegah dan menekan penularan penyakit itu pada hewan ternak, terutama menjelang Idul Adha 1443 H.

Muadi mengatakan salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku adalah perlunya ditingkatkan imunitas pada hewan ternak yaitu divaksin.

Pemerintah fokus dan serius menangani penularan penyakit mulut dan kuku dengan upaya membagikan vaksin kepada para peternak.

"Oleh karena itu, peternak tidak perlu panik karena pemerintah segera membagikan vaksin untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku. Hanya saja, vaksinasi penyakit mulut dan kuku masih diprioritaskan pada daerah zona berat yang kasus penyebarannya tinggi seperti di Aceh dan Jawa Timur," katanya.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Dispertan Surakarta mengaktifkan pengawasan hewan ternak

Disebutkan, ada 124 hewan ternak yang suspek penyakit mulut dan kuku, 58 hewan di antaranya sudah dinyatakan sembuh, serta 24 hewan mati dan dijual.

"Kota Pekalongan masih menunggu instruksi lebih lanjut untuk distribusi vaksin penyakit mulut dan kuku. Namun, untuk langkah pencegahan kami sudah membentuk tim unit reaksi cepat penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024