Semarang (ANTARA) - Melalui Festival Pasar Senggol Turki yang merupakan festival ekonomi dan budaya Indonesia di Turki, sejumlah nasabah kredit usaha rakyat (KUR) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menembus pasar di Turki.

Founder Faber Instrument Indonesia Helmi Suana, menjadi salah satu debitur BNI yang membawa produk kreatifnya radio vintage berbahan kayu di Festival Pasar Senggol Turki. BNI total membawa 50 jenis produk mitra UMKM binaan ke acara tersebut.

"Kami baru bergabung dengan BNI, namun kami sangat bersyukur karena diberikan banyak kesempatan untuk mengikuti program pengembangan pasar khususnya dengan mengikuti berbagai festival termasuk di Turki," kata Helmi dalam keterangan resmi yang diterima di Semarang, Selasa.

Menurutnya, BNI proaktif dalam mendukung pengembangan industri desain kayu di dalam negeri yang merupakan langkah penting jika ingin membuat lebih banyak desain kayu berkualitas agar bisa lebih mudah menembus pasar luar negeri.

Helmi mengaku juga tengah berupaya membuat sebuah workshop yang mampu menampung berbagai produk desain dan harapannya hal tersebut dapat menarik banyak perhatian wisatawan lokal sekaligus internasional untuk mengenal produk desain UMKM yang juga berkualitas.

"Jika ini berhasil, kami berharap dapat menggerakkan sektor pariwisata lokal sekaligus meningkatkan permintaan yang pada akhirnya mendorong kami untuk membuka lebih banyak sentra produksi di berbagai kota," katanya.

Debitur KUR BNI lainnya, Founder Bali Wirama I Gusti Ngurah Made Wirathanaya juga mengapresiasi langkah BNI yang proaktif mencari berbagai festival yang cocok untuk produk-produk berupa aksesoris dekorasi buatan tangan.

Langkah proaktif yang dilakukan BNI pun membuat usahanya terus melakukan inovasi dan peningkatan kapasitas.

"Semoga tren pertumbuhan usaha kami terus berlanjut. Kami berterima kasih kepada BNI dan kami mungkin juga akan menambah lagi sentra produksi kami," kata Wirathanaya.

Terbentuknya Festival Pasar Senggol Turki adalah bukti nyata Diaspora Indonesia yang memiliki usaha dan dapat bertahan di masa pandemi.

Konsul Jenderal RI di Istanbul Imam As'ari mengatakan BNI memiliki peran penting sebagai agregator UMKM Indonesia untuk menembus pasar Turki, seiring dengan neraca perdagangan yang mencapai lebih dari dua miliar dolar AS dan akan terus tumbuh serta membutuhkan pelaku industri perbankan yang kuat di bisnis internasional.

Menurutnya, BNI juga dapat aktif dalam mendukung berbagai festival dari pada diaspora di Turki untuk dapat membuat jaringan bisnis yang lebih kuat.

"Total diaspora Indonesia di Turki masih sangat kecil sekitar 6.000, tapi perlu dicatat bahwa jaringan bisnis dari diaspora ini sangat kuat dan BNI dapat memanfaatkannya," kata Imam.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024