Kudus (ANTARA) - Sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kudus, Jawa Tengah, mengatakan harga jual daging kerbau maupun sapi masih stabil dan belum terpengaruh adanya penutupan pasar hewan akibat penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi maupun kerbau.
"Harga jual daging sapi maupun kerbau hingga hari ini (7/6) masih stabil dan tidak ada kenaikan, tapi penjualan menurun," kata salah seorang penjual daging sapi dan kerbau di Pasar Bitingan Masriah di Kudus, Selasa.
Untuk harga jual daging sapi, kata dia, sebesar Rp125.000 per kilogram, sedangkan kerbau juga stabil dengan harga Rp135.000/kg.
Bahkan, imbuh dia, sejak PMK menyebar di berbagai kabupaten/kota, harga jual tetap sama.
Penjualannya, kata Masriah, justru turun karena mayoritas yang berbelanja daging merupakan pemilik warung makan maupun penjual bakso, sedangkan konsumen rumah tangga justru jarang.
Jika sebelumnya setiap hari bisa menjual 2 kuintal daging sapi, kata dia, saat ini turun menjadi 1,5 kuintal saja. Sedangkan daging kerbau per harinya hanya 20 kilogram karena berdasarkan pesanan.
"Penurunan penjualan juga dialami anaknya yang memiliki warung makan yang menjual menu daging sapi, karena saat ini pembelinya juga sepi. Belum tahu penyebabnya, apakah adanya kabar merebaknya PMK sehingga membuat masyarakat takut mengonsumsi daging sapi atau karena faktor lain," ujarnya.
Eni, pedagang daging sapi lainnya mengakui hal yang sama bahwa sejak sepekan terakhir terjadi penurunan permintaan daging.
"Biasanya sehari bisa 60 kg daging sapi terjual, kini turun menjadi 40-an kg saja yang terjual," ujarnya.
Untuk pasokan daging sapi, kata dia, sejauh ini masih lancar dan belum ada kendala, meskipun banyak pasar hewan di berbagai daerah ditutup.
Konsumen yang rutin membeli daging, imbuh dia, didominasi pemilik warung makan, sedangkan konsumen rumah tangga sangat jarang. ***1***
"Harga jual daging sapi maupun kerbau hingga hari ini (7/6) masih stabil dan tidak ada kenaikan, tapi penjualan menurun," kata salah seorang penjual daging sapi dan kerbau di Pasar Bitingan Masriah di Kudus, Selasa.
Untuk harga jual daging sapi, kata dia, sebesar Rp125.000 per kilogram, sedangkan kerbau juga stabil dengan harga Rp135.000/kg.
Bahkan, imbuh dia, sejak PMK menyebar di berbagai kabupaten/kota, harga jual tetap sama.
Penjualannya, kata Masriah, justru turun karena mayoritas yang berbelanja daging merupakan pemilik warung makan maupun penjual bakso, sedangkan konsumen rumah tangga justru jarang.
Jika sebelumnya setiap hari bisa menjual 2 kuintal daging sapi, kata dia, saat ini turun menjadi 1,5 kuintal saja. Sedangkan daging kerbau per harinya hanya 20 kilogram karena berdasarkan pesanan.
"Penurunan penjualan juga dialami anaknya yang memiliki warung makan yang menjual menu daging sapi, karena saat ini pembelinya juga sepi. Belum tahu penyebabnya, apakah adanya kabar merebaknya PMK sehingga membuat masyarakat takut mengonsumsi daging sapi atau karena faktor lain," ujarnya.
Eni, pedagang daging sapi lainnya mengakui hal yang sama bahwa sejak sepekan terakhir terjadi penurunan permintaan daging.
"Biasanya sehari bisa 60 kg daging sapi terjual, kini turun menjadi 40-an kg saja yang terjual," ujarnya.
Untuk pasokan daging sapi, kata dia, sejauh ini masih lancar dan belum ada kendala, meskipun banyak pasar hewan di berbagai daerah ditutup.
Konsumen yang rutin membeli daging, imbuh dia, didominasi pemilik warung makan, sedangkan konsumen rumah tangga sangat jarang. ***1***