Klaten (ANTARA) - Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengatakan masyarakat setempat tidak boleh melupakan Ki Ageng Pandanaran karena tokoh ini salah satu bagian dari sejarah kabupaten ini.

"Keberadaan daerah ini tidak lepas dari peran Ki Ageng Pandanaran karena beliau yang memberi nama Boyolali yang sampai hari ini menjadi Kabupaten Boyolali," kata Bupati Boyolali saat memimpin ziarah ke Makam Ki Ageng Pandanaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis.

Bupati bersama rombongan dan forum komunikasi pimpinan daerah (forkompimda) setempat berziarah ke makam itu dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-175 Kabupaten Boyolali setiap 5 Juni.

Di tempat tersebut, kata dia, menjadi tempat persinggahan terakhir Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran dalam sejarah perjalanannya.

Setiba di lokasi itu, rombongan memanjatkan doa dengan berzikir dan tahlil di Makam Ki Ageng Pandanaran.

Bupati mengatakan bahwa ziarah tersebut merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Ki Ageng Pandanaran yang pelaksanaannya secara rutin setiap tahun.

Ia menegaskan bahwa sebuah daerah yang kini memiliki nama Kabupaten Boyolali tidak lepas dari peran Ki Ageng Pandanaran. 

Selain itu, Ki Ageng Pandanaran juga seorang pemimpin yang memberi contoh dan pemahaman kepada generasi penerus untuk dapat meneladani kepemimpinan menjaga persatuan dalam membangun Kabupaten Boyolali.

"Boyolali menjelang usia ke-175 tahun ini, semangat kegotongroyongan menjadi bagian yang penting," kata Bupati.

Oleh karena itu, Bupati terus-menerus menyampaikan semangat membangun Kabupaten Boyolali, yakni "Boyolali Metal", artinya untuk terus melangkah bersama, menata bersama, dan penuh totalitas.

Sementara itu, pada rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-175 Kabupaten Boyolali akan ada agenda khataman Al-Qur'an dan tapak tilas di Kali Gede, Kabupaten Boyolali, Sabtu (4/6).

Puncaknya akan digelar upacara yang dipusatkan di Alun-Alun Kidul Kabupaten Boyolali, Minggu (5/6). ***2***

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024