Banjarnegara (ANTARA) - PT Geo Dipa Energi (Persero) atau GeoDipa bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi kondisi darurat dan bencana.
HSE and Safeguard Superintendent GeoDipa Unit Dieng Sigit Dwi Pamungkas dalam keterangan persnya di Banjarnegara, Senin, menjelaskan bahwa upaya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana mencakup pelaksanaan pelatihan Community Emergency H2S Drill di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, mulai dari Kamis (19/5) hingga Jumat (21/5).
Ia mengemukakan pentingnya penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bersama dalam menghadapi kondisi darurat ataupun bencana.
"Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan kami bersama dengan masyarakat lebih siap dan sigap untuk menghadapi situasi darurat. Walaupun kita semua berharap tidak terjadi bencana, namun pelatihan kesiapsiagaan seperti itu dapat meminimalisasi risiko dan dampak dari suatu keadaan emergency (darurat) ataupun bencana," kata Sigit.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto menyambut baik upaya GeoDipa untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi kondisi darurat dan bencana.
"Dalam program pelatihan tersebut, masyarakat diberikan bekal materi mengenai bagaimana SOP (Standar Operasional Prosedur) atau prosedur penanganan suatu bencana maupun musibah. Harapannya, ketika masyarakat memahami itu maka tidak ada lagi yang perlu ditakuti," kata Aris.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sangat penting karena Indonesia merupakan negara yang memiliki risiko kebencanaan tinggi.
"Risiko kebencanaan itu juga ada di Banjarnegara dan tempat-tempat lain," katanya.
Ia mengatakan, pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, paparan gas beracun, maupun gunung meletus.
Menurut dia, pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana meliputi pemaparan materi mengenai pertolongan pertama medis dan bantuan dasar hidup, manajemen posko kedaruratan, prosedur pelaksanaan evakuasi mandiri, dan pemetaan wilayah rawan serta simulasi tanggap bencana di wilayah Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur.
HSE and Safeguard Superintendent GeoDipa Unit Dieng Sigit Dwi Pamungkas dalam keterangan persnya di Banjarnegara, Senin, menjelaskan bahwa upaya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana mencakup pelaksanaan pelatihan Community Emergency H2S Drill di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, mulai dari Kamis (19/5) hingga Jumat (21/5).
Ia mengemukakan pentingnya penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bersama dalam menghadapi kondisi darurat ataupun bencana.
"Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan kami bersama dengan masyarakat lebih siap dan sigap untuk menghadapi situasi darurat. Walaupun kita semua berharap tidak terjadi bencana, namun pelatihan kesiapsiagaan seperti itu dapat meminimalisasi risiko dan dampak dari suatu keadaan emergency (darurat) ataupun bencana," kata Sigit.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto menyambut baik upaya GeoDipa untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi kondisi darurat dan bencana.
"Dalam program pelatihan tersebut, masyarakat diberikan bekal materi mengenai bagaimana SOP (Standar Operasional Prosedur) atau prosedur penanganan suatu bencana maupun musibah. Harapannya, ketika masyarakat memahami itu maka tidak ada lagi yang perlu ditakuti," kata Aris.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sangat penting karena Indonesia merupakan negara yang memiliki risiko kebencanaan tinggi.
"Risiko kebencanaan itu juga ada di Banjarnegara dan tempat-tempat lain," katanya.
Ia mengatakan, pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana diharapkan dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, paparan gas beracun, maupun gunung meletus.
Menurut dia, pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana meliputi pemaparan materi mengenai pertolongan pertama medis dan bantuan dasar hidup, manajemen posko kedaruratan, prosedur pelaksanaan evakuasi mandiri, dan pemetaan wilayah rawan serta simulasi tanggap bencana di wilayah Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur.