Magelang (ANTARA) -
Sebab sebagian besar korban kekerasan, lanjut Ganjar, adalah perempuan, sehingga upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan orang dan pemberdayaan perempuan menjadi kegiatan yang penting.
"Karena kalau sudah kawin muda biasanya mungkin fisik mentalnya tidak siap yang terjadi nanti tidak siap berkeluarga," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Ganjar, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut pemerintah tidak bisa sendiri dan diperlukan dukungan dari seluruh pihak, utamanya perempuan menjadi penting.
"Selamat atas penghargaan ini dan mudah-mudahan ini sebagai pendorong panjenengan (Anda) makin giat berprestasi, makin bisa berkontribusi. Kekuatan kita adalah bersama-sama, gotong royong," katanya.
Orang nomor satu di Jateng itu mendorong para perempuan untuk berani bermimpi seperti sosok Kartini, karena perempuan masa kini harus menyiapkan masa depan mulai sekarang.
"Pesan saya dengan spirit Kartini ini gantungkan cita-citamu yang tinggi. Jadi habis gelap terbitlah terang itu, mari kita buat penerangan-penerangan biar makin terang. Masa depan mesti disiapkan mulai sekarang," ujarnya.
Baca juga: Angka pernikahan dini meningkat di masa pandemi, Program KB digiatkan
Baca juga: LPPSP: Kenaikan angka pernikahan dini tidak berkaitan dengan COVID-19
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Peringatan Hari Kartini Tahun 2022 mengingatkan masih tingginya angka pernikahan dini, khususnya selama pandemi COVID-19.
"Nikah nanti dulu, (anaknya) suruh sekolah yang tinggi, insyaallah, itu akan manfaat. Kasih tahu tetangga-tetangganya, kalau punya anak perempuan jangan dinikahkan dulu," kata Ganjar, usai mendampingi istrinya Siti Atikoh memberikan penghargaan kepada perempuan-perempuan berjasa dan berprestasi pada berbagai bidang serta sektor dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah di Pendapa drh Soepardi Kabupaten Magelang, Kamis.
"Nikah nanti dulu, (anaknya) suruh sekolah yang tinggi, insyaallah, itu akan manfaat. Kasih tahu tetangga-tetangganya, kalau punya anak perempuan jangan dinikahkan dulu," kata Ganjar, usai mendampingi istrinya Siti Atikoh memberikan penghargaan kepada perempuan-perempuan berjasa dan berprestasi pada berbagai bidang serta sektor dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah di Pendapa drh Soepardi Kabupaten Magelang, Kamis.
Sebab sebagian besar korban kekerasan, lanjut Ganjar, adalah perempuan, sehingga upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan orang dan pemberdayaan perempuan menjadi kegiatan yang penting.
"Karena kalau sudah kawin muda biasanya mungkin fisik mentalnya tidak siap yang terjadi nanti tidak siap berkeluarga," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Ganjar, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut pemerintah tidak bisa sendiri dan diperlukan dukungan dari seluruh pihak, utamanya perempuan menjadi penting.
"Selamat atas penghargaan ini dan mudah-mudahan ini sebagai pendorong panjenengan (Anda) makin giat berprestasi, makin bisa berkontribusi. Kekuatan kita adalah bersama-sama, gotong royong," katanya.
Orang nomor satu di Jateng itu mendorong para perempuan untuk berani bermimpi seperti sosok Kartini, karena perempuan masa kini harus menyiapkan masa depan mulai sekarang.
"Pesan saya dengan spirit Kartini ini gantungkan cita-citamu yang tinggi. Jadi habis gelap terbitlah terang itu, mari kita buat penerangan-penerangan biar makin terang. Masa depan mesti disiapkan mulai sekarang," ujarnya.
Baca juga: Angka pernikahan dini meningkat di masa pandemi, Program KB digiatkan
Baca juga: LPPSP: Kenaikan angka pernikahan dini tidak berkaitan dengan COVID-19