Purwokerto (ANTARA) - Petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) merupakan ujung tombak pembangunan pertanian. Kesehatan petani dan penyuluh yang prima serta penguasaan teknologi yang berkembang, akan mendukung kegiatan sektor pertanian dalam memproduksi berbagai komoditas pertanian yang sehat, berkualitas, dan berlimpah. 

Kurangnya perhatian berbagai pihak terhadap kesehatan dan kecukupan gizi petani dan penyuluh pertanian, mendorong akademisi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto berkolaborasi, mengupayakan peningkatan kesehatan sumber daya manusia bidang pertanian, perbaikan daya dukung lahan, serta peningkatan penguasaan teknologi budi daya secara sehat dan berkelanjutan. 

Selain memiliki sumber daya manusia yang mumpuni di bidang kedokteran dan kesehatan, Unsoed melalui para peneliti dan pemulia bidang pertanian juga telah menghasilkan varietas-varietas unggul padi fungsional yang mengandung zat gizi tinggi. Perpaduan bidang-bidang ilmu ini melahirkan sinergi dalam upaya peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat. 

Tim Penerapan Ipteks Gerakan Dokter Tani yang diketuai oleh dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, Sp.KF., M.Si. Med. serta beranggotakan dr. Lieza Dwianasari S, M.Kes., dan Dyah Susanti, S.P., M.P. bermitra dengan BPP Kecamatan Kembaran dan industri PB Great Quality Seed, menyelenggarakan Diseminasi Ipteks "Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Gizi Petani di Wilayah Binaan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kembaran melalui Gerakan Dokter Tani" di Balai Desa Tambaksari Kidul, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Rabu (13/4).

Kegiatan dihadiri oleh Koordinator BPP Kecamatan Kembaran Ir. Rudiman beserta seluruh petugas PPL dan pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT), Sekretaris Desa Tambaksari Kidul, serta perwakilan petani dari 16 gabungan kelompok tani (Gapoktan) desa wilayah binaan BPP Kecamatan Kembaran.

Baca juga: Unsoed Purwokerto kenalkan varietas unggul padi fungsional 

Hadir sebagai pemateri pada acara tersebut, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S.. Dalam kesempatan itu, Prof. Suwarto juga merupakan pemulia dan peneliti padi Fakultas Pertanian Unsoed mengenalkan varietas-varietas unggul padi fungsional Unsoed untuk peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat. 

Varietas-varietas unggul padi fungsional yang dihasilkan para pemulia dan peneliti Unsoed di antaranya Inpago Unsoed Parimas yang dirakit oleh Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S. bersama tim, serta Inpago Unsoed Protani dan Inpari Unsoed P20 Tangguh yang merupakan padi gogo dan padi sawah protein tinggi rakitan Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, M.P., Ph.D. bersama Dr. Agus Riyanto, S.P., M.Si., dan Dyah Susanti, S.P., M.P.  

Pemateri kedua, dr. Lieza Dwianasari S, M.Kes. menjelaskan pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyakit kecacingan, kulit, dan berbagai penyakit yang potensial muncul pada pekerja di bidang pertanian. Pada sesi ketiga, disampaikan materi mengenai pentingnya memperbaiki kesehatan tanah dan budi daya secara sehat untuk menghasilkan tanaman dan produk pertanian yang sehat oleh Muh. Munawar, S.P., M.P. selaku praktisi dari mitra industri.

Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan petani yang dilakukan oleh sejumlah dosen Unsoed, antara lain dr. Indah Rahmawati, Sp.P., FISR. yang melayani konsultasi terkait gangguan saluran pernapasan yang seringkali dialami petani akibat penggunaan pestisida kimia yang belum dilengkapi alat pelindung diri yang memadai, juga dr. Octavia Permata Sari, M.Si. melayani keluhan umum yang dialami seperti tekanan darah tinggi, pusing, gangguan pada kulit, dan lain sebagainya.

Baca juga: Faperta Unsoed gelar pelatihan pengolahan gula herbal-VCO

Pada akhir diseminasi ipteks dilaksanakan penyerahan sarana produksi untuk lahan percontohan atau demonstration plot (demplot) di lima desa wilayah binaan BPP Kecamatan Kembaran, yakni Pliken, Tambaksari Kidul, Kembaran, Purwodadi, dan Karangtengah. 

Produksi padi protein tinggi Inpago Unsoed Protani menggunakan pupuk organik di lahan-lahan percontohan/demplot ini merupakan tindak lanjut dari diseminasi ipteks yang hari ini dilaksanakan. 

Kelompok-kelompok tani di wilayah binaan BPP Kecamatan Kembaran dengan pendampingan para penyuluh pertanian dan Tim Penerapan Ipteks Unsoed akan mempraktikkan budidaya padi protein tinggi secara sehat, mengamati karakter tanaman dan mendapatkan hasil panen berupa padi organik berkandungan protein tinggi yang dapat dikonsumsi sendiri untuk meningkatkan kesehatan keluarga atau dapat dipasarkan sebagai produk unggulan kelompok tani yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ketersediaan beras bergizi bagi masyarakat luas.

Program Penerapan Ipteks Gerakan Dokter Tani yang difasilitasi oleh Unsoed melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ini memadukan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi lintas disiplin.  Gerakan Dokter Tani diinisiasi dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, Sp.KF., M.Si. Med. dan rekan-rekan dokter bersama peneliti serta praktisi bidang pertanian pada tahun 2021, meyakini bahwa masyarakat yang sehat tidak hanya cukup bertumpu pada kesehatan fisik yang didukung kecukupan pangan, gizi dan pola hidup saja,  juga kesehatan mental dan kesejahteraannya. 

Pendampingan petani melalui penerapan ipteks dalam bentuk layanan konsultasi kesehatan, budi daya secara sehat dan adopsi teknologi varietas unggul padi protein tinggi dalam Gerakan Dokter Tani berkolaborasi dengan BPP sebagai unit fungsional pemerintah daerah dan industri, menjadi bentuk kontribusi nyata Unsoed dalam memantapkan ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Unsoed bangun gedung Pusat Informasi Ilmiah dan Kajian Hukum
Baca juga: Unsoed Purwokerto sosialisasikan indikator penilaian kerja sama

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024