Jakarta (ANTARA) - Jonatan Christie mendulang kekalahan tak mengenakkan pada partai puncak Korea Open 2022 setelah dikalahkan pebulu tangkis China Weng Hong Yang di babak final lewat rubber game 21-12, 19-21, 15-21 di Suncheon, Minggu.
Pebulu tangkis unggulan ketiga itu sebenarnya berpeluang menyandang gelar juara dengan dua gim langsung, namun akibat strategi yang tak terukur dan tidak sabar membuatnya harus puas menjadi runner up setelah berjuang selama 77 menit.
Pada gim pertama, Jonatan langsung tancap gas dan memberikan tekanan kepada lawannya yang bertengger di peringkat 156 dunia. Dalam gim pembuka, praktis Jonatan menciptakan keunggulan dengan mudah.
Persaingan seru baru terjadi pada gim kedua, saat Weng yang semula bermain lebih tenang menjadi lebih agresif dan bisa mematahkan sejumlah smes dari Jonatan.
Tertinggal pada paruh awal gim kedua, Jonatan mulai menaikkan intensitas serangan dan sempat susul menyusul poin. Jonatan yang semula tertinggal 9-11, menyusul menjadi 11-11. Skor imbang terjadi beberapa kali seperti 12-12, 13-13, 14-14, dan 15-15.
Jonatan juga sempat unggul 18-15 atas Weng, namun keunggulannya hanya bertahan hingga 19-16 sebelum kejutan terjadi saat pebulu tangkis asal China berbalik unggul dengan mencuri lima poin berturut-turut.
Kehilangan poin ini terjadi akibat Jonatan yang tidak sabar dan terlalu terburu-buru mematikan lawan sehingga membuat kesalahan yang menguntungkan Weng.
Memasuki gim penentu, Jonatan mengawali dengan keunggulan 2-0 namun Weng tampil lebih percaya diri setelah mencuri keunggulan pada gim kedua. Jonatan justru kewalahan dan sering mati sendiri.
Selisih poin yang semakin lebar membuat Jonatan kesulitan mengejar. Peluang kembali terjadi pada paruh akhir saat Jonatan membuat lima poin beruntun dari 10-16 menjadi 15-16.
Melihat situasi ini, Weng bermain lebih sabar dan membuat Jonatan tak berkutik. Hasil akhirnya ialah wakil Indonesia itu harus puas sebagai runner up dengan skor akhir 15-21, demikian laporan BWF pada laman resminya.
Pebulu tangkis unggulan ketiga itu sebenarnya berpeluang menyandang gelar juara dengan dua gim langsung, namun akibat strategi yang tak terukur dan tidak sabar membuatnya harus puas menjadi runner up setelah berjuang selama 77 menit.
Pada gim pertama, Jonatan langsung tancap gas dan memberikan tekanan kepada lawannya yang bertengger di peringkat 156 dunia. Dalam gim pembuka, praktis Jonatan menciptakan keunggulan dengan mudah.
Persaingan seru baru terjadi pada gim kedua, saat Weng yang semula bermain lebih tenang menjadi lebih agresif dan bisa mematahkan sejumlah smes dari Jonatan.
Tertinggal pada paruh awal gim kedua, Jonatan mulai menaikkan intensitas serangan dan sempat susul menyusul poin. Jonatan yang semula tertinggal 9-11, menyusul menjadi 11-11. Skor imbang terjadi beberapa kali seperti 12-12, 13-13, 14-14, dan 15-15.
Jonatan juga sempat unggul 18-15 atas Weng, namun keunggulannya hanya bertahan hingga 19-16 sebelum kejutan terjadi saat pebulu tangkis asal China berbalik unggul dengan mencuri lima poin berturut-turut.
Kehilangan poin ini terjadi akibat Jonatan yang tidak sabar dan terlalu terburu-buru mematikan lawan sehingga membuat kesalahan yang menguntungkan Weng.
Memasuki gim penentu, Jonatan mengawali dengan keunggulan 2-0 namun Weng tampil lebih percaya diri setelah mencuri keunggulan pada gim kedua. Jonatan justru kewalahan dan sering mati sendiri.
Selisih poin yang semakin lebar membuat Jonatan kesulitan mengejar. Peluang kembali terjadi pada paruh akhir saat Jonatan membuat lima poin beruntun dari 10-16 menjadi 15-16.
Melihat situasi ini, Weng bermain lebih sabar dan membuat Jonatan tak berkutik. Hasil akhirnya ialah wakil Indonesia itu harus puas sebagai runner up dengan skor akhir 15-21, demikian laporan BWF pada laman resminya.