Wonosobo (ANTARA) - Sejumlah pekerja korban keracunan gas pada pengeboran sumur panas Bumi di Dieng wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu, saat ini menjalani perawatan di RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan korban keracunan sebanyak sembilan orang, seorang di antaranya meninggal dunia dan delapan orang dirujuk ke RSUD Wonosobo.
Sebelumnya para korban dibawa ke Puskesmas Kejajar, kemudian dirujuk ke RSUD Wonosobo untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Seorang korban meninggal dunia saat berada di Puskesmas Kejajar.
Ia menyebutkan para korban, yakni Sulthon Amin warga Riau, Sutrisno (Tuban), Edi Yanuar (Cepu), Irfan Afandi (Tolili Barat), Agus (Kalikajar) , Mattew Sinaga (Bandung), Slamet (Banjarnegara), Endang, dan yanmg meninggal dunia atas nama Lilik warga Magelang.
Dari informasi yang didapat bahwa para pekerja tersebut sedang melakukan persiapan pengeboran di sumur PAD 28 Geo Dipa kemudian diduga keluar gas H2S dari sumur yang menyebabkan pekerja keracunan.
Berdasarkan informasi, sebagian korban sudah dalam kondisi sadar, namun beberapa korban belum stabil.
Kepala Bagian Humas PT Geo Dipa Energi Unit Dieng Chorul Anwar menyampaikan para pekerja sedang dalam proses killing atau mematikan sumur panas bumi.
"Tidak terjadi ledakan di lokasi sumur yang dibor, sebagaimana informasi yang tersebar di media sosial, karena sumur dalam posisi dimatikan. Pekerja diduga terkena gas beracun yang terkonsentrasi di dalam alat pompa bor," katanya.
Menurut dia, lokasi sudah aman. Warga tidak perlu dikhawatirkan terjadi gas beracun susulan. Apalagi sumur sudah dalam posisi dimatikan dan sedang tidak aktif sehingga tidak akan muncul gas beracun seperti yang dikhawatirkan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan korban keracunan sebanyak sembilan orang, seorang di antaranya meninggal dunia dan delapan orang dirujuk ke RSUD Wonosobo.
Sebelumnya para korban dibawa ke Puskesmas Kejajar, kemudian dirujuk ke RSUD Wonosobo untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Seorang korban meninggal dunia saat berada di Puskesmas Kejajar.
Ia menyebutkan para korban, yakni Sulthon Amin warga Riau, Sutrisno (Tuban), Edi Yanuar (Cepu), Irfan Afandi (Tolili Barat), Agus (Kalikajar) , Mattew Sinaga (Bandung), Slamet (Banjarnegara), Endang, dan yanmg meninggal dunia atas nama Lilik warga Magelang.
Dari informasi yang didapat bahwa para pekerja tersebut sedang melakukan persiapan pengeboran di sumur PAD 28 Geo Dipa kemudian diduga keluar gas H2S dari sumur yang menyebabkan pekerja keracunan.
Berdasarkan informasi, sebagian korban sudah dalam kondisi sadar, namun beberapa korban belum stabil.
Kepala Bagian Humas PT Geo Dipa Energi Unit Dieng Chorul Anwar menyampaikan para pekerja sedang dalam proses killing atau mematikan sumur panas bumi.
"Tidak terjadi ledakan di lokasi sumur yang dibor, sebagaimana informasi yang tersebar di media sosial, karena sumur dalam posisi dimatikan. Pekerja diduga terkena gas beracun yang terkonsentrasi di dalam alat pompa bor," katanya.
Menurut dia, lokasi sudah aman. Warga tidak perlu dikhawatirkan terjadi gas beracun susulan. Apalagi sumur sudah dalam posisi dimatikan dan sedang tidak aktif sehingga tidak akan muncul gas beracun seperti yang dikhawatirkan.