Solo (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Surakarta, Jawa Tengah berkomitmen ikut memberikan edukasi tentang kekerdilan hingga COVID-19 kepada masyarakat.
"Kalau untuk program yang paling dekat kami masih fokus ke 'stunting' (kekerdilan)," kata Ketua TP PKK Kota Surakarta Selvi Ananda usai pelantikan pengurus TP PKK Kota Surakarta Periode 2022-2026 di Solo, Jumat.
Selain akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, pihaknya akan menyalurkan bantuan pada kasus kekerdilan, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Mengenai sosialisasi tentang COVID-19, pihaknya aktif melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta terkait dengan informasi terbaru kasus COVID-19.
"Saya juga minta info vaksin agar disampaikan, agar selanjutnya anggota pengurus bisa menyampaikan ke wilayah masing-masing," katanya.
Kasus lain yang juga menjadi perhatian TP PKK yakni penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).
Ia mengatakan penyakit tersebut tidak kalah berbahaya jika dibandingkan dengan COVID-19.
"Pengalaman anak saya kemarin, memang cuaca sedang nggak bagus. Kita sebagai orang tua harus hati-hati menjaga kebersihan rumah, kemarin juga disampaikan oleh dokter kalau nyamuknya itu keluar pada pagi dan sore hari, ya harus lebih hati-hati lagi menjaga kebersihan rumah, apalagi genangan air," katanya.
Upaya pengasapan juga sudah dilakukan di PKK kawasan dengan harapan bisa meminimalisasi kasus COVID-19.
"Pada prinsipnya kami dari PKK siap koordinasi, siap 'support' (dukung) program pemerintah," katanya.
Terkait dengan pelantikan pengurus baru, ia menekankan perlunya kekompakan dan tanggung jawab.
"Tubuh PKK harus solid, yang jelas kepengurusan ini yang namanya PKK itu kegiatan banyak banget, anggotanya harus yang lega, ikhlas, yang dibutuhkan bukan hanya kemampuan tetapi juga kemauan harus ada. Tanggung jawab besar sebagai pengurus karena tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat Kota Solo, jadi harus yang lega tenaganya, lega waktunya, lega pikirannya," katanya.
"Kalau untuk program yang paling dekat kami masih fokus ke 'stunting' (kekerdilan)," kata Ketua TP PKK Kota Surakarta Selvi Ananda usai pelantikan pengurus TP PKK Kota Surakarta Periode 2022-2026 di Solo, Jumat.
Selain akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, pihaknya akan menyalurkan bantuan pada kasus kekerdilan, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Mengenai sosialisasi tentang COVID-19, pihaknya aktif melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta terkait dengan informasi terbaru kasus COVID-19.
"Saya juga minta info vaksin agar disampaikan, agar selanjutnya anggota pengurus bisa menyampaikan ke wilayah masing-masing," katanya.
Kasus lain yang juga menjadi perhatian TP PKK yakni penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).
Ia mengatakan penyakit tersebut tidak kalah berbahaya jika dibandingkan dengan COVID-19.
"Pengalaman anak saya kemarin, memang cuaca sedang nggak bagus. Kita sebagai orang tua harus hati-hati menjaga kebersihan rumah, kemarin juga disampaikan oleh dokter kalau nyamuknya itu keluar pada pagi dan sore hari, ya harus lebih hati-hati lagi menjaga kebersihan rumah, apalagi genangan air," katanya.
Upaya pengasapan juga sudah dilakukan di PKK kawasan dengan harapan bisa meminimalisasi kasus COVID-19.
"Pada prinsipnya kami dari PKK siap koordinasi, siap 'support' (dukung) program pemerintah," katanya.
Terkait dengan pelantikan pengurus baru, ia menekankan perlunya kekompakan dan tanggung jawab.
"Tubuh PKK harus solid, yang jelas kepengurusan ini yang namanya PKK itu kegiatan banyak banget, anggotanya harus yang lega, ikhlas, yang dibutuhkan bukan hanya kemampuan tetapi juga kemauan harus ada. Tanggung jawab besar sebagai pengurus karena tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat Kota Solo, jadi harus yang lega tenaganya, lega waktunya, lega pikirannya," katanya.