Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap kembali mengajak masyarakat untuk semakin bijak dalam mengelola limbah domestik.
Hal itu disampaikan Pjs General Manager PT KPI RU IV Cilacap Arief Budiyanto saat live podcast bertema "Pengelolaan Limbah Domestik" di Studio Podcast Kompleks HO RU IV Cilacap, Jumat (11/2), dalam momentum Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022.
Arief mengatakan limbah dalam isu lingkungan merupakan permasalahan klasik berkepanjangan mengingat persoalan itu terus mengikuti perkembangan hidup manusia.
"Yang paling banyak dihasilkan manusia adalah limbah domestik dari sisa atau buangan berbagai macam kegiatan seperti rumah tangga, sekolah, penginapan, restoran, perkantoran, pasar, mal, dan lain-lain," katanya.
Sejalan dengan komitmen perusahaan dalam melestarikan lingkungan hidup, ia mengajak para pekerja, mitra kerja, serta keluarga besar RU IV untuk memahami dan melaksanakan standar pengolahan limbah domestik.
"Hal ini penting untuk mengurangi risiko pencemaran lingkungan, sekaligus mendapatkan manfaat dan nilai tambah dari limbah domestik," kata Arief.
Saat bertindak sebagai narasumber, Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah Marnang Haryoto mengatakan limbah domestik bisa berupa benda padat seperti sampah maupun benda cair seperti limbah buang air termasuk kegiatan kamar mandi, toilet, dan wastafel.
Baca juga: Peringati Bulan K3, Pertamina Cilacap bagikan paket sembako untuk warga jalani isoman
"Kegiatan rumah tangga, perindustrian, IKM, UKM, rumah sakit, perhotelan, termasuk pelabuhan tentu menghasilkan air limbah. Hal ini harus dikelola dengan baik sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016 untuk pengelolaan limbah domestik," katanya.
Akan tetapi sayangnya, kata dia, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pengelolaan sampah dan apa dampaknya terhadap lingkungan sekitar jika tidak ada kepedulian mengelolanya.
"Kita harus mulai menyadari untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Misalnya, sampah-sampah yang masih memiliki nilai ekonomi bisa disalurkan melalui bank-bank sampah," katanya.
Narasumber kedua, Founder Moms Go Green Dwi Rachmawati mengatakan pemanfaatan sampah bisa menjadi produk kesehatan rumahan.
"Di antaranya menjadi sabun dari eko enzim, cuka buah, klasik enzim, tape, tanaman microgreen dipanen sekitar 7-14 hari yang dapat divariasikan dalam masakan dan menu-menu sehat lainnya," kata dia yang juga Wakil Ketua Perempuan Peduli Sehat (PPS) Persaudaraan Muslimah (Salimah) Cilacap.
Menurut dia, eko enzim adalah cairan sejuta manfaat yang dapat dihasilkan dari sisa buah-buahan terutama kulitnya
"Satu fungsinya adalah untuk melindungi lapisan ozon bumi, campuran menghilangkan bau bangkai, menjernihkan danau, selokan, dan sungai," katanya.
Baca juga: Pertamina dan Polres Cilacap gelar Vaksinasi Serentak Indonesia
Baca juga: Pertamina Cilacap harapkan pers semakin bijak di era digital
Hal itu disampaikan Pjs General Manager PT KPI RU IV Cilacap Arief Budiyanto saat live podcast bertema "Pengelolaan Limbah Domestik" di Studio Podcast Kompleks HO RU IV Cilacap, Jumat (11/2), dalam momentum Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022.
Arief mengatakan limbah dalam isu lingkungan merupakan permasalahan klasik berkepanjangan mengingat persoalan itu terus mengikuti perkembangan hidup manusia.
"Yang paling banyak dihasilkan manusia adalah limbah domestik dari sisa atau buangan berbagai macam kegiatan seperti rumah tangga, sekolah, penginapan, restoran, perkantoran, pasar, mal, dan lain-lain," katanya.
Sejalan dengan komitmen perusahaan dalam melestarikan lingkungan hidup, ia mengajak para pekerja, mitra kerja, serta keluarga besar RU IV untuk memahami dan melaksanakan standar pengolahan limbah domestik.
"Hal ini penting untuk mengurangi risiko pencemaran lingkungan, sekaligus mendapatkan manfaat dan nilai tambah dari limbah domestik," kata Arief.
Saat bertindak sebagai narasumber, Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah Marnang Haryoto mengatakan limbah domestik bisa berupa benda padat seperti sampah maupun benda cair seperti limbah buang air termasuk kegiatan kamar mandi, toilet, dan wastafel.
Baca juga: Peringati Bulan K3, Pertamina Cilacap bagikan paket sembako untuk warga jalani isoman
"Kegiatan rumah tangga, perindustrian, IKM, UKM, rumah sakit, perhotelan, termasuk pelabuhan tentu menghasilkan air limbah. Hal ini harus dikelola dengan baik sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 Tahun 2016 untuk pengelolaan limbah domestik," katanya.
Akan tetapi sayangnya, kata dia, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pengelolaan sampah dan apa dampaknya terhadap lingkungan sekitar jika tidak ada kepedulian mengelolanya.
"Kita harus mulai menyadari untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Misalnya, sampah-sampah yang masih memiliki nilai ekonomi bisa disalurkan melalui bank-bank sampah," katanya.
Narasumber kedua, Founder Moms Go Green Dwi Rachmawati mengatakan pemanfaatan sampah bisa menjadi produk kesehatan rumahan.
"Di antaranya menjadi sabun dari eko enzim, cuka buah, klasik enzim, tape, tanaman microgreen dipanen sekitar 7-14 hari yang dapat divariasikan dalam masakan dan menu-menu sehat lainnya," kata dia yang juga Wakil Ketua Perempuan Peduli Sehat (PPS) Persaudaraan Muslimah (Salimah) Cilacap.
Menurut dia, eko enzim adalah cairan sejuta manfaat yang dapat dihasilkan dari sisa buah-buahan terutama kulitnya
"Satu fungsinya adalah untuk melindungi lapisan ozon bumi, campuran menghilangkan bau bangkai, menjernihkan danau, selokan, dan sungai," katanya.
Baca juga: Pertamina dan Polres Cilacap gelar Vaksinasi Serentak Indonesia
Baca juga: Pertamina Cilacap harapkan pers semakin bijak di era digital