Purwokerto (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi langkah yang telah ditempuh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terkait permasalahan di lokasi proyek pembangunan Waduk Bener, Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.
"Saya tentu apresiasi Pak Gubernur, Pak Ganjar, sudah mengambil inisiatif cepat datang ke lokasi dan menenteramkan warganya," kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan usai bertemu Bupati Banyumas Achmad Husein, di Rumah Dinas Bupati, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis pagi.
Kendati demikian, dia meminta semua kegiatan pengukuran tanah di lokasi proyek pembangunan Waduk Bener untuk segera dihentikan dulu.
Baca juga: Ganjar temui warga Wadas jelaskan rencana pembangunan waduk
Selain itu, kata dia, jika masih ada warga yang ditahan agar segera dibebaskan.
Menurut dia, MPR RI sangat mendorong adanya dialog atau mediasi dalam menyelesaikan permasalahan di Desa Wadas.
"Tentu, itu (dialog, Red.) harus. Hentikan pengukuran, bebaskan semua, dan kami mendukung Pak Ganjar, itu kan sudah mengambil inisiatif untuk berembuk," kata Zulhas yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Ia mengatakan saat sekarang yang paling penting adalah keamanan, ketenteraman, dan keselamatan. "Itu nomor satu," katanya menegaskan.
Sebelumnya diberitakan aparat kepolisian mengawal pengukuran tanah untuk kepentingan pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jateng, Selasa (8/2).
Namun justru terjadi insiden kekisruhan antara aparat kepolisian dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.
Pembebasan lahan mendapat penolakan dari warga, karena menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan dan apabila ditambang berarti sama dengan menghilangkan penghidupan warga Wadas.
Perjuangan warga Wadas mempertahankan tanahnya dari rencana tambang ini telah dilakukan beberapa tahun belakangan, hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga.
Baca juga: Ganjar hormati warga yang masih menolak Bendungan Bener
Baca juga: Kapolda Jateng janji bebaskan 64 warga diamankan di Wadas Purworejo
"Saya tentu apresiasi Pak Gubernur, Pak Ganjar, sudah mengambil inisiatif cepat datang ke lokasi dan menenteramkan warganya," kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan usai bertemu Bupati Banyumas Achmad Husein, di Rumah Dinas Bupati, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis pagi.
Kendati demikian, dia meminta semua kegiatan pengukuran tanah di lokasi proyek pembangunan Waduk Bener untuk segera dihentikan dulu.
Baca juga: Ganjar temui warga Wadas jelaskan rencana pembangunan waduk
Selain itu, kata dia, jika masih ada warga yang ditahan agar segera dibebaskan.
Menurut dia, MPR RI sangat mendorong adanya dialog atau mediasi dalam menyelesaikan permasalahan di Desa Wadas.
"Tentu, itu (dialog, Red.) harus. Hentikan pengukuran, bebaskan semua, dan kami mendukung Pak Ganjar, itu kan sudah mengambil inisiatif untuk berembuk," kata Zulhas yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Ia mengatakan saat sekarang yang paling penting adalah keamanan, ketenteraman, dan keselamatan. "Itu nomor satu," katanya menegaskan.
Sebelumnya diberitakan aparat kepolisian mengawal pengukuran tanah untuk kepentingan pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jateng, Selasa (8/2).
Namun justru terjadi insiden kekisruhan antara aparat kepolisian dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.
Pembebasan lahan mendapat penolakan dari warga, karena menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan dan apabila ditambang berarti sama dengan menghilangkan penghidupan warga Wadas.
Perjuangan warga Wadas mempertahankan tanahnya dari rencana tambang ini telah dilakukan beberapa tahun belakangan, hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga.
Baca juga: Ganjar hormati warga yang masih menolak Bendungan Bener
Baca juga: Kapolda Jateng janji bebaskan 64 warga diamankan di Wadas Purworejo