Jakarta (ANTARA) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (5/2) mengatakan bahwa dirinya positif terinfeksi COVID-19 varian Omicron.
Erdogan melalui Twitternya mengatakan dia dan istrinya mengalami gejala ringan COVID-19, sembari menambahkan bahwa dirinya akan melanjutkan pekerjaannya di rumah.
Jumlah kasus harian COVID-19 di Turki naik hampir dua kali lipat sejak awal Januari, seiring kasus varian Omicron yang meningkat cepat di seluruh negara tersebut.
Kasus COVID-19 di Turki berada di kisaran ambang batas 100.000 dalam empat hari terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Turki.
Pengambilan sampel dengan metode pengurutan gen menemukan bahwa hampir semua kasus COVID-19 di Turki baru-baru ini disebabkan oleh varian Omicron, kata Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca pada Rabu (2/2).
Pada Jumat (4/2), Turki melaporkan 111.157 kasus baru COVID-19, angka harian tertinggi negara itu selama pandemi, menambah jumlah infeksi menjadi 12.051.852.
Korban meninggal akibat COVID-19 di Turki bertambah 156 menjadi 83.231, sementara itu ada tambahan 25.502 orang yang dinyatakan sembuh dalam 24 jam terakhir.
Erdogan melalui Twitternya mengatakan dia dan istrinya mengalami gejala ringan COVID-19, sembari menambahkan bahwa dirinya akan melanjutkan pekerjaannya di rumah.
Jumlah kasus harian COVID-19 di Turki naik hampir dua kali lipat sejak awal Januari, seiring kasus varian Omicron yang meningkat cepat di seluruh negara tersebut.
Kasus COVID-19 di Turki berada di kisaran ambang batas 100.000 dalam empat hari terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Turki.
Pada Jumat (4/2), Turki melaporkan 111.157 kasus baru COVID-19, angka harian tertinggi negara itu selama pandemi, menambah jumlah infeksi menjadi 12.051.852.
Korban meninggal akibat COVID-19 di Turki bertambah 156 menjadi 83.231, sementara itu ada tambahan 25.502 orang yang dinyatakan sembuh dalam 24 jam terakhir.