Solo (ANTARA) - Kenaikan upah asisten rumah tangga menyumbang inflasi di Kota Solo pada Januari 2022 yang mencapai 0,41 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 107,75.
Fungsional Statistik Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Bambang Nugroho di Solo, Rabu mengatakan upah asisten rumah tangga sendiri memberikan sumbangan sebesar 0,11 persen terhadap inflasi.
"Dari sisi komoditas makanan hanya dua yang menjadi penyumbang inflasi, salah satunya daging ayam ras sebesar 0,06 persen," katanya.
Ia menjelaskan, dari sisi kelompok pengeluaran, pihaknya mencatat yang mengalami kenaikan indeks harga di antaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 0,30 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,03 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, serta bahan bakar rumah tangga naik 0,63 persen.
Dengan kondisi tersebut, dikatakannya, tingkat inflasi dari tahun ke tahun, yakni Januari 2022 terhadap Januari 2021 sebesar 2,31 persen.
Sementara itu, dikatakannya, sejumlah komoditas bahan makanan mengalami penurunan harga sehingga memberikan sumbangan terhadap deflasi. Akibatnya, untuk angka inflasi menjadi lebih terkendali.
"Penurunan ini terlihat dari cabai rawit yang mengalami penurunan sebesar 0,05 persen dan cabai merah 0,05 persen," katanya.
Secara keseluruhan, BPS mencatat dari enam kota di Provinsi Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Ia mengatakan inflasi tertinggi terjadi di Kota Kudus sebesar 0,77 persen.
"Angka ini diikuti oleh Kota Tegal sebesar 0,70 persen, Kota Purwokerto sebesar 0,67 persen, Cilacap inflasi 0,66 persen, dan Semarang sebesar 0,31 persen," katanya.
Fungsional Statistik Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Bambang Nugroho di Solo, Rabu mengatakan upah asisten rumah tangga sendiri memberikan sumbangan sebesar 0,11 persen terhadap inflasi.
"Dari sisi komoditas makanan hanya dua yang menjadi penyumbang inflasi, salah satunya daging ayam ras sebesar 0,06 persen," katanya.
Ia menjelaskan, dari sisi kelompok pengeluaran, pihaknya mencatat yang mengalami kenaikan indeks harga di antaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 0,30 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,03 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, serta bahan bakar rumah tangga naik 0,63 persen.
Dengan kondisi tersebut, dikatakannya, tingkat inflasi dari tahun ke tahun, yakni Januari 2022 terhadap Januari 2021 sebesar 2,31 persen.
Sementara itu, dikatakannya, sejumlah komoditas bahan makanan mengalami penurunan harga sehingga memberikan sumbangan terhadap deflasi. Akibatnya, untuk angka inflasi menjadi lebih terkendali.
"Penurunan ini terlihat dari cabai rawit yang mengalami penurunan sebesar 0,05 persen dan cabai merah 0,05 persen," katanya.
Secara keseluruhan, BPS mencatat dari enam kota di Provinsi Jawa Tengah, semuanya mengalami inflasi. Ia mengatakan inflasi tertinggi terjadi di Kota Kudus sebesar 0,77 persen.
"Angka ini diikuti oleh Kota Tegal sebesar 0,70 persen, Kota Purwokerto sebesar 0,67 persen, Cilacap inflasi 0,66 persen, dan Semarang sebesar 0,31 persen," katanya.