Kudus (ANTARA) -
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan poliklinik tumbuh kembang anak untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka kasus tengkes (kekerdilan).

Menurut Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Aziz Achyar didampingi Wakil Direktur Pelayanan Abdul Hakam di Kudus, Kamis, layanan di poliklinik tumbuh kembang anak nantinya untuk memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya.
 
"Mulai dari anak yang baru lahir hingga berusia remaja bisa memanfaatkan layanan di poliklinik tumbuh kembang anak ini. Saat ini memang sedang proses dan diperkirakan pertengahan Februari 2022 sudah bisa dimanfaatkan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah targetkan penurunan angka kekerdilan hingga 3 persen
 
Sebelum menyiapkan poliklinik tumbuh kembang anak tersebut, RSUD Loekmono Hadi Kudus terlebih dahulu melakukan studi banding ke RSUD RAA Soewondo Pati.

Poliklinik tumbuh kembang anak tersebut, kata dia, untuk deteksi dini gangguan pertumbuhan, perkembangan, gangguan mental emosional, autis, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPHP) pada anak.
 
Pelayanan poliklinik tumbuh kembang anak menjadi sangat penting, karena kelainan tumbuh kembang yang dideteksi secara dini akan mendapatkan intervensi yang sesuai. Sedangkan kelainan tumbuh kembang yang terlambat dideteksi dan diintervensi dapat mengakibatkan kemunduran perkembangan anak dan berkurangnya efektivitas terapi.
 
Terkait dengan sumber daya manusia, RSUD Kudus telah menyiapkan tiga dokter spesialis anak, empat perawat yang berkonsentrasi di bidang anak, serta tim dari rehabilitasi medik.
 
Lewat pelayanan di klinik tumbuh kembang tersebut, anak bisa memperoleh layanan menyeluruh untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
 
Sementara deteksi dini menjadi kata kunci untuk memastikan anak bisa optimal dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Rumah sakit sepenuhnya mendukung orang tua yang segera mengakses layanan penapisan kesehatan begitu mendapati ada gangguan yang mengarah ke masalah tumbuh kembang anak.
 
"Untuk menekan angka kasus tengkes di Kabupaten Kudus, kami jemput bola melakukan penapisan (skrining) kesehatan ke sekolah terdekat untuk deteksi dini masalah tumbuh kembang anak," ujarnya.

Baca juga: IBI Jawa Tengah terjunkan bidan berikan pendampingan cegah kekerdilan
Baca juga: BKKBN apresiasi Boyolali miliki angka kekerdilan terendah di Jateng

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024