Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali mengingatkan dan meminta semua sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi mencegah penularan virus Omicron.

"Untuk itulah, kami rutin melakukan pengecekan penerapan protokol kesehatan di sekolah guna memastikan hal itu sudah jalan dengan baik," kata Bupati Kudus Hartopo di sela-sela memantau pelaksanaan PTM di SMA 1 Kudus, Senin.

Selain harus sudah menyiapkan sarana dan prasaran pendukung untuk menunjang pelaksanaan prokes, kata dia, sekolah juga harus menyiagakan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 yang memantau kedisiplinan siswa menerapkan prokes.

Ia mengingatkan satgas yang ditunjuk tidak boleh melibatkan guru agar tugasnya fokus memantau penerapan prokes di sekolah.

Baca juga: WHO: Berbahaya anggap pandemi COVID segera berakhir

Baca juga: Ayo vaksinasi dosis ketiga untuk menambah kekebalan dari penularan Omicron

SMA 1 Kudus saat meminta izin PTM, menyampaikan kesiapan menyediakan Satgas COVID-19 berjumlah sembilan orang. Kenyataan, saat ditinjau hanya dua orang yang bertugas.

Untuk itulah, dia menegur pihak sekolah atas kesiapan personel Satgas COVID-19 sebelumnya. Kalaupun yang ada tidak sebanyak itu, agar mengoptimalkan satgas yang ada.

"Dengan dua orang Satgas COVID-19, tentunya belum optimal karena tugasnya memastikan guru dan siswa taat prokes selama kegiatan belajar mengajar, termasuk mengawasi saat ada tamu," ujarnya.

Jika keberadaan Satgas COVID-19 sekolah tidak optimal dan belum ada evaluasi, maka PTM di sekolah akan ditutup sementara.

Meskipun kasus COVID-19 di Kudus melandai, katanya, masyarakat tidak boleh mengabaikan ancaman varian Omicron karena potensi penyebarannya lebih cepat dibandingkan varian Delta sehingga harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk sekolah.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024