Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan PT Perkebunan Nusantara IX tentang penyiapan sumber daya manusia untuk mendukung pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang.

"Jadi dalam MoU, kami akan menyiapkan SDM yang akan di-supoport-kan di dalam kawasan industri. Apa pun SDM-nya, yang penting memiliki kompetensi," kata Bupati Batang Wihaji di Batang, Jumat.

Menurut dia, eksistensi pemerintah daerah terhadap Kawasan Industri Terpadu Batang masih sesuai tugas pokok dan fungsinya.

"Kami masih on the track karena semua investor selalu berkomunikasi dengan baik. Kami punya namanya pintu perizinan, semuanya dilayani dengan baik, cepat, mudah, transparan, dan sesuai regulasi," katanya.

Wihaji menyebutkan KITB menjadi salah satu kawasan industri di Indonesia yang digadang pemerintah pusat untuk pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.

"Sesuai perintah Presiden Joko Widodo bahwa semangat KITB untuk menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu, kami melakukan support untuk 'merah putih'," katanya.

Ia mengatakan kehadiran  KITB dipastikan akan mengubah perekonomian daerah setempat karena simpul ekonomi akan berputar sangat cepat dengan berdirinya perusahaan-perusahaan.

Selain itu, kata dia, hadir KITB di Kabupaten Batang, tentunya akan banyak menyerap tenaga kerja yang diperkirakan lima tahun ke depan bisa mencapai ratusan ribu orang.

"Saya memperkirakan ekonomi akan tumbuh secara otomatis karena ada tenant, ada pekerjaan, uang akan berputar yang secara otomatis daya beli pasti ada," katanya.

Ia mengatakan saat ini pemkab terus melakukan persiapan sumber daya manusia agar masyarakat di daerah setempat tidak hanya menjadi penonton saja dengan hadirnya KITB.

"Berdirinya perusahaan di KITB akan ada turunan bisnis baru guna mencukupi kebutuhan industri dan pekerja. Nantinya semua perusahaan akan memgambil tenaga kerja melalui sistem aplikasi Batang Karier yang di miliki Pemkab," katanya.

Direktur PTPN IX Dodik Ristiawan mengatakan bahwa ada sekitar 6 investor penanaman modal asing (PMA) yang sudah masuk ke Kawasan Industri Terpadu KITB.

"Perusahaan itu bergerak di bidang tinta, aluminium, keramik, pipa, dan kaca yang berasal dari sejumlah negara asing, seperti Belanda, Korea, dan China," katanya.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024