Purwokerto (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga saat ini masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat terkait dengan pelaksanaan vaksinasi penguat (booster) di Jateng.
"Belum, belum ada petunjuknya. Kalau nanti sudah ada, kan sudah ada SOP-nya (standar operasional prosedurnya) ya," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap berupaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron di Jateng dengan cara mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
Baca juga: Polres Temanggung bantu percepatan vaksinasi siswa SD
Selain itu, kata dia, protokol kesehatan diperketat serta edukasi dan sosialisasi tentang bahaya COVID-19 tidak boleh berhenti.
"Kita sudah bekerja sama dengan pusat dan semalam (Selasa malam, red.) saya sudah rapat di Karanggayam (Kabupaten Kebumen), enggak ada harus turun dulu. Pak Luhut dan Pak Menkes, kita semua sudah komunikasi, enggak perlu panik tapi prokesnya mesti ketat," katanya.
Ia mengatakan hal itu berarti seluruh warga yang keluar-masuk, khususnya yang baru datang dari luar negeri harus dipantau dengan baik.
Menurut dia, titik temuan kasus Omicron yang sebelumnya ada di Jakarta dan Jawa Timur, sekarang di Jawa Barat sudah ada.
"Jawa Tengah belum tercatat tapi dugaan saya pasti sudah ada. Nah makanya kita hati-hati, enggak usah takut. Dengan prokes yang ketat, masker dijaga, vaksinnya kita bisa optimalkan, Insya Allah sangat bisa membantu," kata Ganjar.
Baca juga: BIN vaksinasi massal anak usia 6-11 tahun di Temanggung
"Belum, belum ada petunjuknya. Kalau nanti sudah ada, kan sudah ada SOP-nya (standar operasional prosedurnya) ya," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya tetap berupaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron di Jateng dengan cara mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
Baca juga: Polres Temanggung bantu percepatan vaksinasi siswa SD
Selain itu, kata dia, protokol kesehatan diperketat serta edukasi dan sosialisasi tentang bahaya COVID-19 tidak boleh berhenti.
"Kita sudah bekerja sama dengan pusat dan semalam (Selasa malam, red.) saya sudah rapat di Karanggayam (Kabupaten Kebumen), enggak ada harus turun dulu. Pak Luhut dan Pak Menkes, kita semua sudah komunikasi, enggak perlu panik tapi prokesnya mesti ketat," katanya.
Ia mengatakan hal itu berarti seluruh warga yang keluar-masuk, khususnya yang baru datang dari luar negeri harus dipantau dengan baik.
Menurut dia, titik temuan kasus Omicron yang sebelumnya ada di Jakarta dan Jawa Timur, sekarang di Jawa Barat sudah ada.
"Jawa Tengah belum tercatat tapi dugaan saya pasti sudah ada. Nah makanya kita hati-hati, enggak usah takut. Dengan prokes yang ketat, masker dijaga, vaksinnya kita bisa optimalkan, Insya Allah sangat bisa membantu," kata Ganjar.
Baca juga: BIN vaksinasi massal anak usia 6-11 tahun di Temanggung