Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama dan MPC Pemuda Pancasila setempat menanam sebanyak 12.400 bibit mangrove di sepanjang Pantai Roban Timur, Kecamatan Subah, Jumat.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Jumat, mengatakan penataan lingkungan pesisir merupakan bagian isu yang menjadi perhatian pemerintah daerah karena memiliki garis pantai sekitar 70 kilometer.
"Kita harus bisa menjaga dan memelihara kondisi pesisir pantai dengan baik di antaranya dengan menanam tanaman mangrove," katanya.
Baca juga: Racika Palm Batang tanam 6.000 bibit mangrove
Menurut dia, kegiatan rehabilitasi kawasan pesisir ini juga sebagai upaya meminimalisasi dampak perubahan iklim dan abrasi laut yang semakin menjorok hingga pemukiman warga.
Sebagai upaya mengurangi kerusakan pesisir pantai utara Kabupaten Batang, pemkab mengapresiasi LPBPI NU dan MPC Pemuda Pancasila, serta pemerhati lingkungan yang melaksanakan konservasi dengan penanaman bibit mangrove itu.
"Minimal, penanaman mangrove ini menjadi penjaga agar tidak terjadi abrasi yang cepat. Semangat kita bersama-sama menjaga lingkungan dan bersahabat dengan alam," kata Wihaji.
Ia mengatakan tingkat abrasi di Kabupaten Batang tidak sebegitu parah namun wilayah pesisir yang berdekatan dengan sungai atau muara terjadi sedimentasi yang cukup tinggi.
"Di wilayah pesisir pantai ada aktivitas ekonomi masyarakat yang biasanya mengalami masalah di bibir pantai," katanya.
Ketua LPBPI NU Kabupaten Batang Waris mengatakan perubahan iklim telah mengakibatkan terjadinya abrasi yang saat ini sudah mencapai sekitar 10 kilometer.
"Oleh karena itu, kita melakukan pelestarian dan perlindungan ekosistem pesisir pantai dengan tanam bibit mangrove sebanyak 12.400 yang akan dilakukan bertahap," katanya.
Baca juga: Warga Pekalongan dukung pesisir jadi lokasi konservasi mangrove.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Jumat, mengatakan penataan lingkungan pesisir merupakan bagian isu yang menjadi perhatian pemerintah daerah karena memiliki garis pantai sekitar 70 kilometer.
"Kita harus bisa menjaga dan memelihara kondisi pesisir pantai dengan baik di antaranya dengan menanam tanaman mangrove," katanya.
Baca juga: Racika Palm Batang tanam 6.000 bibit mangrove
Menurut dia, kegiatan rehabilitasi kawasan pesisir ini juga sebagai upaya meminimalisasi dampak perubahan iklim dan abrasi laut yang semakin menjorok hingga pemukiman warga.
Sebagai upaya mengurangi kerusakan pesisir pantai utara Kabupaten Batang, pemkab mengapresiasi LPBPI NU dan MPC Pemuda Pancasila, serta pemerhati lingkungan yang melaksanakan konservasi dengan penanaman bibit mangrove itu.
"Minimal, penanaman mangrove ini menjadi penjaga agar tidak terjadi abrasi yang cepat. Semangat kita bersama-sama menjaga lingkungan dan bersahabat dengan alam," kata Wihaji.
Ia mengatakan tingkat abrasi di Kabupaten Batang tidak sebegitu parah namun wilayah pesisir yang berdekatan dengan sungai atau muara terjadi sedimentasi yang cukup tinggi.
"Di wilayah pesisir pantai ada aktivitas ekonomi masyarakat yang biasanya mengalami masalah di bibir pantai," katanya.
Ketua LPBPI NU Kabupaten Batang Waris mengatakan perubahan iklim telah mengakibatkan terjadinya abrasi yang saat ini sudah mencapai sekitar 10 kilometer.
"Oleh karena itu, kita melakukan pelestarian dan perlindungan ekosistem pesisir pantai dengan tanam bibit mangrove sebanyak 12.400 yang akan dilakukan bertahap," katanya.
Baca juga: Warga Pekalongan dukung pesisir jadi lokasi konservasi mangrove.