Jakarta (ANTARA) - Leicester City menghukum Liverpool yang tampil mandul dalam laga pekan ke-20 Liga Inggris dengan kekalahan 1-0 di Stadion King Power, Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Gol semata wayang yang dicetak Ademola Lookman menjadi penentu kemenangan Leicester atas Liverpool yang membuang begitu banyak kesempatan untuk membobol gawang tuan rumah.
Top skor sementara Liga Inggris, Mohamed Salah, membuang salah satu peluang emas membuka keunggulan Liverpool setelah tendangan penaltinya dimentahkan oleh kiper Kasper Schmeichel.
Bola muntah kembali ke arah Salah, tapi sundulan penyerang Mesir itu masih membentur mistar gawang.
Schmeichel juga melakukan penyelamatan gemilang lainnya saat sigap menepis tembakan Salah pada menit ke-33 untuk menjaga skor imbang 0-0 bertahan hingga turun minum.
Pada menit ke-55, Sadio Mane membuang kesempatan emas Liverpool lainnya ketika menerima umpan terobosan dari Diogo Jota tetapi sontekannya melayang di atas mistar gawang.
Kegagalan itu harus dibayar mahal karena empat menit kemudian Lookman, yang baru masuk sejak menit ke-56 menggantikan Hamza Choudhury, memainkan peran supersub untuk membawa Leicester memimpin.
Berawal dari kelengahan lini belakang Liverpool di sektor kanan, Lookman memainkan umpan satu dua dengan Kiernan Dewsbury-Hall sebelum mengecoh Joel Matip dan Virgil van Dijk dengan tembakan yang gagal dihentikan kiper Alisson Becker di area tiang dekat.
Juergen Klopp berusaha mengubah keadaan dengan memasukkan Roberto Firmino menggantikan Jordan Henderson dan bermain dengan empat penyerang, tetapi Leicester yang memilih bersikap pragmatis sukses menjaga rapat-rapat pertahanan mereka untuk mempertahankan skor 1-0 hingga peluit bubaran.
Hasil itu menjadi tamparan keras bagi Liverpool karena di atas kertas banyak aspek menguntungkan mereka, mengingat Leicester kelelahan karena hanya beristirahat dua hari setelah dikalahkan Manchester City dan bermain tanpa bek tengah murni di tengah kombinasi cedera serta lonjakan kasus Covid-19.
Hasil di King Power juga membuat Liverpool untuk delapan tahun berturut-turut selalu kalah dalam pertandingan liga penutup kalender.
Liverpool membuang kesempatan memangkas jarak dari pemuncak klasemen Manchester City. Liverpool masih berada pada posisi kedua dengan 41 poin dari 19 pertandingan, tertinggal enam poin dari City.
Sedangkan Leicester yang untuk pertama kalinya sejak 1999 menang melawan Liverpool dalam dua pertandingan liga secara beruntun, naik ke posisi kesembilan dengan 25 poin, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.
Kekalahan jelas bukan modal positif bagi Liverpool yang akan membuka tahun 2022 dengan bertandang ke Stamford Bridge menghadapi Chelsea pada Minggu (2/1).
Sehari sebelumnya, Leicester kembali main di kandangnya sendiri dengan menjamu tim juru kunci klasemen Norwich City.
Gol semata wayang yang dicetak Ademola Lookman menjadi penentu kemenangan Leicester atas Liverpool yang membuang begitu banyak kesempatan untuk membobol gawang tuan rumah.
Top skor sementara Liga Inggris, Mohamed Salah, membuang salah satu peluang emas membuka keunggulan Liverpool setelah tendangan penaltinya dimentahkan oleh kiper Kasper Schmeichel.
Bola muntah kembali ke arah Salah, tapi sundulan penyerang Mesir itu masih membentur mistar gawang.
Schmeichel juga melakukan penyelamatan gemilang lainnya saat sigap menepis tembakan Salah pada menit ke-33 untuk menjaga skor imbang 0-0 bertahan hingga turun minum.
Pada menit ke-55, Sadio Mane membuang kesempatan emas Liverpool lainnya ketika menerima umpan terobosan dari Diogo Jota tetapi sontekannya melayang di atas mistar gawang.
Kegagalan itu harus dibayar mahal karena empat menit kemudian Lookman, yang baru masuk sejak menit ke-56 menggantikan Hamza Choudhury, memainkan peran supersub untuk membawa Leicester memimpin.
Berawal dari kelengahan lini belakang Liverpool di sektor kanan, Lookman memainkan umpan satu dua dengan Kiernan Dewsbury-Hall sebelum mengecoh Joel Matip dan Virgil van Dijk dengan tembakan yang gagal dihentikan kiper Alisson Becker di area tiang dekat.
Juergen Klopp berusaha mengubah keadaan dengan memasukkan Roberto Firmino menggantikan Jordan Henderson dan bermain dengan empat penyerang, tetapi Leicester yang memilih bersikap pragmatis sukses menjaga rapat-rapat pertahanan mereka untuk mempertahankan skor 1-0 hingga peluit bubaran.
Hasil itu menjadi tamparan keras bagi Liverpool karena di atas kertas banyak aspek menguntungkan mereka, mengingat Leicester kelelahan karena hanya beristirahat dua hari setelah dikalahkan Manchester City dan bermain tanpa bek tengah murni di tengah kombinasi cedera serta lonjakan kasus Covid-19.
Hasil di King Power juga membuat Liverpool untuk delapan tahun berturut-turut selalu kalah dalam pertandingan liga penutup kalender.
Liverpool membuang kesempatan memangkas jarak dari pemuncak klasemen Manchester City. Liverpool masih berada pada posisi kedua dengan 41 poin dari 19 pertandingan, tertinggal enam poin dari City.
Sedangkan Leicester yang untuk pertama kalinya sejak 1999 menang melawan Liverpool dalam dua pertandingan liga secara beruntun, naik ke posisi kesembilan dengan 25 poin, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.
Kekalahan jelas bukan modal positif bagi Liverpool yang akan membuka tahun 2022 dengan bertandang ke Stamford Bridge menghadapi Chelsea pada Minggu (2/1).
Sehari sebelumnya, Leicester kembali main di kandangnya sendiri dengan menjamu tim juru kunci klasemen Norwich City.