Semarang (ANTARA) - PLN memenuhi kebutuhan perubahan daya listrik PT Semen Grobogan dari 30.000 kiloVoltAmpere (KVA) menjadi 40.000 kVA dan peresmian penyalaan listrik dilakukan Jumat (24/12).
Hadir pada acara tersebut Bupati Grobogan Sri Sumarni, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jateng & D.I. Yogyakarta M. Irwansyah Putra, Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko, Direktur Operasi Semen Grobogan Suparni, dan Jajaran Forkompimda Kabupaten Grobogan.
"Listrik merupakan salah satu sumber energi utama baik bagi sektor industri, maupun rumah tangga. Dengan listrik yang berlimpah, kami berharap PLN dapat memberikan dukungan kemajuan, terkhusus pada Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Grobogan ini," kata Irwansyah.
Sebelumnya PT Semen Grobogan telah menjadi pelanggan PLN sejak Juli 2021 dengan daya awal 30.000 kVA, dengan perubahan daya ke 40.000 kVA diperkirakan potensi pemakaian listrik per bulan 1,6 juta kWh.
"Dengan bertumbuhnya industri semen tersebut, diharapkan dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja khususnya di wilayah Kabupaten Grobogan dan sekitarnya. Kami juga berharap, setelah Semen Grobogan, akan ada perusahaan lain yang berinvestasi di Kabupatan Grobogan ini dan dapat meningkatkan ekonomi daerah," katanya.
Direktur operasi Semen Grobogan mengatakan pihaknya telah memulai tahap produksi pada tanggal 15 November 2021, Semen Grobogan juga sudah mulai menjual sekitar 2.500 ton semen sampai dengan saat ini. Untuk mendukung operasional ke depannya, dibutuhkan suplai listrik tambahan.
"Tahap pertama kami berlangganan 30 MVA, saat ini ditingkatkan menjadi 40 MVA, kebutuhan operasional kami nanti berada pada kisiran angka 37 atau 38 MVA. Dengan angka itu maka kestabilan pasokan dari PLN sangat kami harapkan," kata Suparni.
Sementara itu Bupati Grobogan menyambut baik kerjasama antara PLN dan Semen Grobogan.
"Saya mewakili pemda menyampaikan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada PLN yang supportive sekali dalam menyediakan listrik bagi Semen Grobogan," kata Sumarni.
Dengan ketersediaan listrik tersebut, ia berharap ke depannya Kabupaten Grobogan akan menjadi menjadi lahan industri yang banyak menyerap tenaga kerja.
Hadir pada acara tersebut Bupati Grobogan Sri Sumarni, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jateng & D.I. Yogyakarta M. Irwansyah Putra, Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko, Direktur Operasi Semen Grobogan Suparni, dan Jajaran Forkompimda Kabupaten Grobogan.
"Listrik merupakan salah satu sumber energi utama baik bagi sektor industri, maupun rumah tangga. Dengan listrik yang berlimpah, kami berharap PLN dapat memberikan dukungan kemajuan, terkhusus pada Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Grobogan ini," kata Irwansyah.
Sebelumnya PT Semen Grobogan telah menjadi pelanggan PLN sejak Juli 2021 dengan daya awal 30.000 kVA, dengan perubahan daya ke 40.000 kVA diperkirakan potensi pemakaian listrik per bulan 1,6 juta kWh.
"Dengan bertumbuhnya industri semen tersebut, diharapkan dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja khususnya di wilayah Kabupaten Grobogan dan sekitarnya. Kami juga berharap, setelah Semen Grobogan, akan ada perusahaan lain yang berinvestasi di Kabupatan Grobogan ini dan dapat meningkatkan ekonomi daerah," katanya.
Direktur operasi Semen Grobogan mengatakan pihaknya telah memulai tahap produksi pada tanggal 15 November 2021, Semen Grobogan juga sudah mulai menjual sekitar 2.500 ton semen sampai dengan saat ini. Untuk mendukung operasional ke depannya, dibutuhkan suplai listrik tambahan.
"Tahap pertama kami berlangganan 30 MVA, saat ini ditingkatkan menjadi 40 MVA, kebutuhan operasional kami nanti berada pada kisiran angka 37 atau 38 MVA. Dengan angka itu maka kestabilan pasokan dari PLN sangat kami harapkan," kata Suparni.
Sementara itu Bupati Grobogan menyambut baik kerjasama antara PLN dan Semen Grobogan.
"Saya mewakili pemda menyampaikan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada PLN yang supportive sekali dalam menyediakan listrik bagi Semen Grobogan," kata Sumarni.
Dengan ketersediaan listrik tersebut, ia berharap ke depannya Kabupaten Grobogan akan menjadi menjadi lahan industri yang banyak menyerap tenaga kerja.