Boyolali (ANTARA) - Pemerintah melalui Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah menyerahkan bantuan berupa 32 unit alat mesin pertanian (alsintan) untuk membantu para petani dalam meningkatkan produksi pertanian di wilayahnya.
Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto di Boyolali Rabu, mengatakan bantuan untuk petani berupa 30 unit kultivator berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Provinsi Jawa Tengah, dan dua unit mesin perontok padi merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) dengan total anggaran senilai Rp600 juta.
"Kami berharap mudah-mudahan petani akan terbantu dalam proses produksi dan meringankan beban, karena selama ini kekurangan tenaga kerja untuk membantu di sektor pertanian," katanya.
Bambang mengatakan Kabupaten Boyolali pada 202i, mempunyai luas lahan produksi tanaman tembakau asepan 253 hektare dengan hasil produksi rata-rata mencapai 1.321,23 kilo per ha. Sedangkan, untuk tembakau rajang, memiliki luas area 4.445,40 ha dengan hasil produksi rata-rata 1.122,51 kilo per ha.
Sementara itu, Pemkab Boyolali untuk produksi beras pada 2021 ini, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari luas panen 49.633 ha dengan produksi 165.433 ton setara beras. Hal ini, mengalami surplus sebesar 46.855 ton. Jumlah ini, lebih besar dibandingkan surplus produksi beras pada 2020 yakni 44.020 ton setara beras.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta, dalam kesempatan tersebut secara simbolis menyerahkan bantuan alsintan kepada perwakilan Kelompok Tani Sumber Waras Desa Sangup, Kecamatan Tamansari Boyolali.
Dia berharap para petani dapat mempergunakan bantuan tersebut secara maksimal. Dengan adanya bantuan alsintan ini, diharapkan beban para petani berkurang karena tidak perlu antrean dan menyewa alat mesin tersebut.
"Kami berharap kelompok tani setelah mendapatkan bantuan ini, tentunya akan mempermudah dan mengurangi beban para petani," katanya.
Ketua Kelompok Tani Sumber Waras Desa Sangup, Kecamatan Tamansari Boyolali, Ngateno (50), mengatakan, warga Desa Sangup mayoritas petani tembakau dan sayuran, maka bantuan kultivator akan dipergunakan untuk menunjang pengolahan tanah di lahan pertaniannya.
"Kami berharap dengan adanya bantuan kultivator ini, dapat meningkatkan produksi dan petani semakin maju," katanya.
Baca juga: Petani Kudus terima bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian
Baca juga: Pemkab Boyolali berikan alsintan dan benih untuk petani
Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto di Boyolali Rabu, mengatakan bantuan untuk petani berupa 30 unit kultivator berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Provinsi Jawa Tengah, dan dua unit mesin perontok padi merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) dengan total anggaran senilai Rp600 juta.
"Kami berharap mudah-mudahan petani akan terbantu dalam proses produksi dan meringankan beban, karena selama ini kekurangan tenaga kerja untuk membantu di sektor pertanian," katanya.
Bambang mengatakan Kabupaten Boyolali pada 202i, mempunyai luas lahan produksi tanaman tembakau asepan 253 hektare dengan hasil produksi rata-rata mencapai 1.321,23 kilo per ha. Sedangkan, untuk tembakau rajang, memiliki luas area 4.445,40 ha dengan hasil produksi rata-rata 1.122,51 kilo per ha.
Sementara itu, Pemkab Boyolali untuk produksi beras pada 2021 ini, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari luas panen 49.633 ha dengan produksi 165.433 ton setara beras. Hal ini, mengalami surplus sebesar 46.855 ton. Jumlah ini, lebih besar dibandingkan surplus produksi beras pada 2020 yakni 44.020 ton setara beras.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta, dalam kesempatan tersebut secara simbolis menyerahkan bantuan alsintan kepada perwakilan Kelompok Tani Sumber Waras Desa Sangup, Kecamatan Tamansari Boyolali.
Dia berharap para petani dapat mempergunakan bantuan tersebut secara maksimal. Dengan adanya bantuan alsintan ini, diharapkan beban para petani berkurang karena tidak perlu antrean dan menyewa alat mesin tersebut.
"Kami berharap kelompok tani setelah mendapatkan bantuan ini, tentunya akan mempermudah dan mengurangi beban para petani," katanya.
Ketua Kelompok Tani Sumber Waras Desa Sangup, Kecamatan Tamansari Boyolali, Ngateno (50), mengatakan, warga Desa Sangup mayoritas petani tembakau dan sayuran, maka bantuan kultivator akan dipergunakan untuk menunjang pengolahan tanah di lahan pertaniannya.
"Kami berharap dengan adanya bantuan kultivator ini, dapat meningkatkan produksi dan petani semakin maju," katanya.
Baca juga: Petani Kudus terima bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian
Baca juga: Pemkab Boyolali berikan alsintan dan benih untuk petani