Semarang (ANTARA) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) meluncurkan Desa Digital Nusantara (DDN) untuk mendorong pemberdayaan desa dan komunitasnya melalui adopsi teknologi digital ke seluruh elemen kehidupan di desa.

Peluncuran DDN dilakukan di Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakis Jaya, Kabupaten Karawang, Kamis (16/12) dan dihadiri Direktur Kenelayanan dan Perizinan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia Ridwan Maulana, Kepala Sub Bagian Perencanaan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat Mumung S Maman, serta Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir.
  
"Saat ini kita semakin masuk ke era ekonomi digital. Padahal masyarakat belum semuanya siap, terutama yang di pedesaan. Melalui program ini, kami berniat untuk lebih memaksimalkan lagi usaha-usaha pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sarana digital agar mereka lebih siap masuk dan meraih manfaat dari ekonomi digital. Implementasi program ini sekaligus menjadi wujud dukungan kami kepada upaya pemerintah mengakselerasi adopsi digital oleh masyarakat hingga ke pelosok pedesaan," kata Marwan.
 
Marwan memastikan Program DDN akan menjadi program yang berkelanjutan sekaligus sebagian bagian untuk  membantu pemerintah dalam meningkatkan literasi digital di tingkat pedesaan seiring dengan pembangunan jaringan internet cepat 4G yang semakin luas, sehingga mencakup penguatan ekosistem digital hingga di pedesaan.  
  
"Desa di Tanjung Pakis ini menjadi pilihan atas pertimbangan desa ini memiliki potensi besar untuk maju di era digital, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Di sini ada potensi mulai perikanan, tambak, wisata, hingga UMKM. Komunitas penggerak ekonominya beragam dan aktif. Produk yang mereka hasilkan juga punya nilai jual tinggi," kata Marwan.
 
Pada tahap awal ini, Program DDN akan mencakup aktivitas bersifat edukasi untuk meningkatkan literasi digital warga, pembangunan fasilitas umum, instalasi sarana, dan prasarana digital, hingga donasi. 
  
Akvititas edukasi akan berupa Kelas Inkubasi Sisternet bagi warga perempuan pelaku UMKM, ada enam sesi dengan sasaran peserta warga perempuan yang merupakan pelaku atau pengelola UKM. Melalui kelas ini, mereka akan mendapatkan pengetahuan dan bimbingan memanfaatkan solusi digital untuk meningkatkan pengelolaan bisnis, peningkatan produktivitas, hingga peningkatan pemasaran produk. 
  
Selanjutnya edukasi dan sosialisasi pemanfaatan aplikasi Laut Nusantara. Aplikasi ini memudahkan nelayan menangkap ikan di laut melalui fitur yang bisa menunjukkan titik-titik lokasi keberadaan ikan, ada tiga sesi sosialisasi bagi warga yang bermata pencaharian nelayan. XL Axiata juga akan membagikan bantuan perangkat gadget untuk mengakses aplikasi Laut Nusantara. Topik edukasi meliputi penggunaan aplikasi untuk mendukung kegiatan melaut, diversifikasi usaha nelayan, serta pengenalan alat tangkap ramah lingkungan. 
  
Sasaran edukasi juga meliputi para pelajar warga setempat dengan akan digelar kelas kepemimpinan yang mengadopsi materi pembelajaran dari XL Axiata Future Leaders (XLFL). Kelas ini akan mengambil topik mengenai pentingnya melanjutkan ke perguruan tinggi dan belajar lebih jauh tentang kepemimpinan. 
  
Untuk lebih memudahkan warga Desa Tanjung Pakis mengakses interner, XL Axiata juga akan memasang WiFi di titik strategis di seputar desa. Kualitas jaringan data dan internet XL Axiata di desa ini sangat baik yang didukung oleh BTS 4G di sekitar desa. Sinyal 4G XL Axiata juga menjangkau area di sepanjang pantai Tanjung Pakis yang menjadi salah satu destinasi wisata warga Karawang. 
  
Guna mendukung produktivitas olahan hasil laut, XL Axiata juga akan mengimplementasikan perangkat digital berbasis Internet of Things (IoT) untuk membantu pengolahan ikan asin. Perangkat ini akan membantu proses pengeringan yang lebih berkualitas dengan memanfaatkan energi dari panel surya. Perangkat digital inovatif ini diinisiasi oleh para awardee XLFL  Batch 8.
  
Program DDN juga meliputi perbaikan salah satu pesantren di desa Tanjung Pakis, yaitu Pesantren Al Ibtida. Dengan renovasi ini, diharapkan pesantren ini akan menjadi lebih nyaman sebagai tempat belajar mengajar. 
  
"Kami juga memberikan donasi router dan kuota internet gratis selama setahun bagi enam sekolah, mulai SD, SMP, dan Pondok Pesantren. Lalu, donasi 15 laptop kepada sekolah-sekolah yang sama. Kami berharap donasi ini bisa mempercepat peningkatan literasi digital di kalangan generasi muda desa Tanjung Pakis, selain tentunya bisa meningkatkan kualitas proses belajar mengajar," katanya.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024