Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Sebanyak 23 jenazah korban bencana awan panas guguran Gunung Semeru (3676 mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah teridentifikasi oleh tim Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.
Tim DVI menerima sebanyak 34 jenazah dan satu bagian tubuh dari tim evakuasi korban bencana Gunung Semeru yang dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto dan RS Bhayangkara Tirta Yatra di Kabupaten Lumajang.
"Dari 34 jenazah itu, sudah teridenfikasi sebanyak 23 dan sampai saat ini tim evakuasi masih bergerak melakukan pencarian," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta saat meninjau Posko DVI di RS Bhayangkara Tirta Yatra Lumajang, Kamis sore.
Menurutnya kedatangannya di RS Bhayangkara Tirta Yatra di Lumajang guna melakukan sinergitas di dalam penanganan bencana Gunung Semeru dan beberapa kegiatan Polda Jatim di antaranya Satgas pencarian dan Satgas evakuasi yang dilaksanakan oleh Sabhara dan Brimob.
"Kami telah mengerahkan 14 alat berat beserta dump truk serta satu truk berisi 5.000 liter solar untuk mendukung kegiatan itu, serta ada pasukan sebanyak 4 kompi yang telah kami laporkan kepada Bapak Danrem dan Bupati yang bersinergi dengan Basarnas maupun BPBD," tuturnya.
Ia mengatakan Satgas pencarian dan evakuasi dilaksanakan dengan pemangku kepentingan yang lain, kemudian Satgas kesehatan yang telah melakukan pengobatan dan identifikasi dengan DVI, kemudian juga melakukan trauma healing dan memberikan obat-obatan.
"Untuk pelaksanaan tim DVI sudah ada kontainer yang sudah terkirim dan bekerja dengan baik, sebanyak 34 jenazah dan satu bagian badan yang sudah terkumpul di sana," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, juga ada Satgas Logistik yang mengumpulkan bantuan logistik dan diserahkan kepada Bupati Lumajang yang dikumpulkan Pendapa Arya Wiraja untuk di distribusikan ke daerah yang membutuhkan.
"Saya mendapatkan informasi bahwa untuk bantuan berupa makanan masih tercukupi, namun permintaan masyarakat terkait persoalan tempat tinggal dan nanti akan kami laporkan ke Bupati Lumajang," ujarnya.
Saat kunjungan Presiden dan Kapolri, lanjut dia, sudah ada langkah-langkah untuk relokasi rumah korban dan pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang bertempat tinggal di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo untuk melapor ke Satgas dan Call Center Polri, apabila kehilangan keluarganya, sehingga bisa dilakukan pencarian.
Tim DVI menerima sebanyak 34 jenazah dan satu bagian tubuh dari tim evakuasi korban bencana Gunung Semeru yang dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haryoto dan RS Bhayangkara Tirta Yatra di Kabupaten Lumajang.
"Dari 34 jenazah itu, sudah teridenfikasi sebanyak 23 dan sampai saat ini tim evakuasi masih bergerak melakukan pencarian," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta saat meninjau Posko DVI di RS Bhayangkara Tirta Yatra Lumajang, Kamis sore.
Menurutnya kedatangannya di RS Bhayangkara Tirta Yatra di Lumajang guna melakukan sinergitas di dalam penanganan bencana Gunung Semeru dan beberapa kegiatan Polda Jatim di antaranya Satgas pencarian dan Satgas evakuasi yang dilaksanakan oleh Sabhara dan Brimob.
"Kami telah mengerahkan 14 alat berat beserta dump truk serta satu truk berisi 5.000 liter solar untuk mendukung kegiatan itu, serta ada pasukan sebanyak 4 kompi yang telah kami laporkan kepada Bapak Danrem dan Bupati yang bersinergi dengan Basarnas maupun BPBD," tuturnya.
Ia mengatakan Satgas pencarian dan evakuasi dilaksanakan dengan pemangku kepentingan yang lain, kemudian Satgas kesehatan yang telah melakukan pengobatan dan identifikasi dengan DVI, kemudian juga melakukan trauma healing dan memberikan obat-obatan.
"Untuk pelaksanaan tim DVI sudah ada kontainer yang sudah terkirim dan bekerja dengan baik, sebanyak 34 jenazah dan satu bagian badan yang sudah terkumpul di sana," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, juga ada Satgas Logistik yang mengumpulkan bantuan logistik dan diserahkan kepada Bupati Lumajang yang dikumpulkan Pendapa Arya Wiraja untuk di distribusikan ke daerah yang membutuhkan.
"Saya mendapatkan informasi bahwa untuk bantuan berupa makanan masih tercukupi, namun permintaan masyarakat terkait persoalan tempat tinggal dan nanti akan kami laporkan ke Bupati Lumajang," ujarnya.
Saat kunjungan Presiden dan Kapolri, lanjut dia, sudah ada langkah-langkah untuk relokasi rumah korban dan pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang bertempat tinggal di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo untuk melapor ke Satgas dan Call Center Polri, apabila kehilangan keluarganya, sehingga bisa dilakukan pencarian.