Sragen (ANTARA) - Azana Hotel and Resort  serius menggarap pasar yang ada di daerah menyusul besarnya permintaan menginap maupun mengadakan acara di hotel oleh masyarakat khususnya yang tinggal di kabupaten.

"Kenapa kami banyak buka hotel di kota kedua dan ketiga, karena kebutuhan hotel di kota ini bagus, sementara hotel belum ada. Kami melihat tidak ada operator besar yang masuk ke kota-kota seperti ini," kata CEO Azana Hotel and Resort Dicky Sumarsono pada pembukaan Front One Hotel Sragen di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu malam.

Ia mengatakan dengan pembukaan tersebut artinya hingga saat ini Azana Hotel and Resort yang menjadi operator Front One Hotel sudah membuka cabang ke-58. Melihat potensi pasar yang ada, dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan membuka di tiga daerah lain, yakni Tuban, Cilacap, dan Semarang.

"Kami optimistis (dengan kondisi pasar), per tanggal 10 Desember kami buka untuk umum. Bahkan dari kemarin sudah banyak pertanyaan masuk, hotel kapan buka. Sejauh ini kami juga sudah menerima beberapa reservasi untuk bulan ini dan bulan depan, padahal kami belum ketemu dengan target market," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini pemasaran yang dilakukan baru sebatas menggunakan teknologi digital. Melihat kondisi pasar tersebut, pihaknya menargetkan untuk tahun pertama ini angka okupansi bisa mencapai 75 persen dan di tahun kedua target naik menjadi 80 persen.

Mengenai pemilihan lokasi di Sragen, dikatakannya, karena sejauh ini daerah tersebut belum memiliki hotel yang representatif baik untuk pejabat maupun penyelenggaraan acara seperti pesta pernikahan maupun rapat.

"Kami melihat dari kebutuhan, bukan hanya menginap tetapi juga acara. Dulu ada tamu mau ke Sragen tetapi menginapnya di Solo, ini nggak begitu lagi. Kami optimistis bisnis hotel berangkat dari trafik, trafik menciptakan customer (pelanggan), baru kemudian bisnis," katanya.

Selain itu, sebelum membuka hotel tersebut pihaknya juga sudah melakukan riset terlebih dahulu seperti berapa banyak pencarian hotel di Kota Sragen.

"Ini jadi parameter kami. Kedua, seberapa besar orang Sragen menyelenggarakan event di Solo, seperti acara wisuda, wedding, dan staycation," katanya.

Pada kesempatan yang sama, pemilik Front One Sragen Angkasa Wijaya mengatakan salah satu tujuan membangun hotel di Sragen karena ada potensi besar untuk dikembangkan.

"Di sini belum ada hotel standar bintang padahal banyak kegiatan bisnis, akhirnya lari ke Solo. Harapannya ini jadi salah satu hotel yang bisa digunakan untuk sejumlah kegiatan. Pebisnis yang ada kegiatan di Sragen tidak perlu jauh menginap di Solo. Kami juga ingin membantu perekonomian masyarakat sekitar," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024