Solo (ANTARA) - Kota Solo hingga saat ini belum menerapkan isolasi terpusat menyusul munculnya klaster pembelajaran tatap muka (PTM) sebagai hasil surveilans atau pengamatan kegiatan pendidikan tersebut.

"Orang tua nggak setuju," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Meski demikian, dikatakannya, sejauh ini jumlah kasus positif COVID-19 dari kegiatan surveilans tahap kedua belum ada penambahan, dengan data terakhir sebanyak 31 kasus.

"Belum, belum, masih itu," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, jika kasus tetap mengalami kenaikan maka sekolah harus ditutup hingga proses penelusuran kontak selesai dilakukan.

"Kasus naik kan karena OTG anak sekolah," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan upaya penelusuran kontak pada kasus yang ditemukan dari kegiatan surveilans ini bisa terselesaikan secara tuntas.

"Semua dari lokus sudah dilakukan, mudah-mudahan ini yang terakhir sehingga minggu ini sudah 'clear' (tuntas). Sebanyak 31 kasus positif ini dari 1.300 sampel yang kami ambil dari 30 sekolah," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024