Semarang (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat minta Pemeritah Pusat dan pemda segera memperbaiki strategi untuk menyikapi mulai menurunnya kecepatan vaksinasi COVID-19 secara nasional dan bertambahnya kasus positif virus berbahaya itu di 21 kabupaten/kota.

"Perpaduan kondisi yang kurang menggembirakan dalam upaya pencegahan COVID-19, jumlah kasus meningkat, di lain sisi kecepatan vaksinasi nasional mengendur. Harus segera terapkan strategi baru untuk memperbaiki kondisi ini," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Kamis (2/12).

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam jumpa pers, Rabu (1/12) mengungkapkan sebanyak 21 kabupaten dan kota mengalami kenaikan kasus dalam seminggu terakhir dibandingkan minggu lalu.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mencatat laju vaksinasi COVID-19 justru menurun di tengah-tengah melandaianya kasus.

Hal itu disebabkan masih ada masyarakat hingga pemerintah daerah (pemda) yang pilih-pilih atau menanti vaksin merek dan jenis tertentu.

Menurut Lestari, dua kondisi tersebut harus disikapi dengan segera agar dampaknya tidak meluas.

Apalagi, hasil survei Kementerian Perhubungan pada November 2021 menyebutkan bahwa bakal ada 16 juta orang yang akan melakukan mudik Natal dan Tahun Baru 2021.

Bila diterapkan PPKM Level 3, potensi pergerakan  orang tercatat 15 juta orang. Jika ada larangan melakukan perjalanan, potensi pergerakan sekitar 10 juta orang.

Berdasarkan sejumlah catatan itu, Rerie, sapaan Lestari, berharap para pemangku kepentingan di pusat dan daerah terus meningkatkan kewaspadaan lewat kebijakan pencegahan yang tepat.

Laju vaksinasi COVID-19 yang mulai mengendur dengan berbagai alasan itu, tegas Rerie, harus segera dicarikan solusi karena ketersediaan vaksin dibatasi masa kedaluwarsa.

Karena melambatnya kecepatan vaksinasi tersebut, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, akan mempengaruhi ketersediaan vaksin COVID-19 yang layak dan akan berdampak pada pencapaian target vaksinasi nasional yang merupakan bagian dari strategi pencegahan penyebaran virus Corona di Tanah Air.

Peningkatan jumlah kasus aktif positif di sejumlah kabupaten/kota, tegas Rerie, harus segera dicari penyebabnya lewat testing dan tracing yang masif sehingga langkah pencegahan penyebaran virus Corona bisa segera dilakukan dan tepat sasaran.

Kombinasi antara potensi peningkatan pergerakan orang dan melemahnya upaya pencegahan dengan indikasi melambatnya proses vaksinasi dan meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19, menurut Rerie, benar-benar harus disikapi dengan bijaksana oleh semua pihak dengan mengedepankan langkah kewaspadaan untuk mencegah penyebaran COVID-19 meluas di Tanah Air.***

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024