Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menargetkan kegiatan gerebek vaksinasi COVID-19 yang menyasar sebanyak 835.772 peserta dapat rampung pada akhir Desember 2021.

Dinkes Boyolali sudah mulai melakukan sistem "door to door" bagi warga lansia dan penyandang disabilitas yang belum mendapat  vaksin dan ditargetkan pada Desember tahun 2021 selesai, kata Kepala Dinkes Boyolali dokter Puji Astuti saat kegiatan vaksinasi di Desa Ngesrep Kecamatan Ngemplak Boyolali, Selasa.

"Kami sekarang vaksinasi dari pintu ke pintu mendatangi rumah warga. Jadi yang belum tersentuh vaksin kami datangi ke rumah mereka. Tujuannya agar mereka dapat tervaksin semua," kata Puji Astuti.

Baca juga: Cakupan vaksinasi di Banyumas capai 70,3 persen

Dia mengatakan cakupan gerebek vaksinasi di Boyolali hingga Selasa ini, untuk dosis pertama mencapai 724.241 sasaran atau sekitar 86,66 persen, dan dosis kedua mencapai 633.215 sasaran atau sekitar 75,76 persen dari target total sasaran 835.772 sasaran.

Sementara itu, Anggota DPRD Komisi IV Boyolali Agung Supardi saat meninjau kegiatan vaksinasi di Desa Ngesrep Boyolali mengatakan kasus COVID-19 hingga saat ini belum mereda dan kini menjadi tanggung jawab bersama dinas terkait serta Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Menurut Agung Supardi pada kegiatan vaksinasi di Desa Ngresep diikuti sebanyak 350 warga dari wilayah kecamatan Ngemplak penyuntikan dosis kedua dengan menggunakan vaksin merek  AstraZeneca.

Dia mengatakan warga yang sudah disuntik vaksin di Kecamatan Ngemplak ini rata-rata mencapai 85 persen.

"Capaian vaksinasi di Boyolali dosis pertama hampir 90 persen dan pada dosis kedua kini mencapai 75 persen. Artinya respon warga untuk mengikuti vaksinasi ini, sudah cukup baik. Kalau di wilayah Ngemplak sendiri rata-rata sudah mencapai 85 persen," katanya.

Selain warga umum yang sudah menjalani vaksinasi, kata dia, juga merambah kepada  siswa tingkat SMP, SMK, dan SMA di Boyolali. Sementara untuk wilayah Ngemplak hampir semua siswa sudah tervaksin.

"Jika siswa sudah mengikuti vaksin tentunya proses belajar tatap muka dapat dilakukan meski masih cara terbatas," katanya.

Pihaknya berharap apabila semua warga serta pelajar sudah mengikuti vaksinasi, maka kegiatan warga dan ekonomi masyarakat mulai bangkit serta dapat kembali seperti semula. 

Baca juga: Pemkab Kudus minta desa data lansia belum divaksin
Baca juga: Vaksinasi anak, Dinkes Jateng tunggu arahan Kemenkes

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024