Kudus (ANTARA) - Bupati Kudus Hartopo mengingatkan semua bakal calon kepala desa yang menjadi peserta pemilihan kepala desa pengganti antarwaktu (pilkades PAW) untuk bersaing secara sehat dan jangan ada politik uang karena menjadi kepala desa juga sebagai pelayan masyarakat.

"Ketika jadi, setidaknya tidak terbebani dengan ongkos politik yang mahal sehingga nantinya juga lebih fokus bekerja untuk masyarakat," ujarnya saat memberikan sambutan pada pembinaan tim terpadu penanganan konflik sosial pada pilkades PAW aman dan damai di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin.

Hadir pada acara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan, Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Kav. Indarto, Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma, Ketua Pengadilan Negeri Kudus, dan Kepala Kejaksaan Negeri Kudus Ardian.

Dalam rangka menjaga situasi di empat desa yang menyelenggarakan pilkades PAW tetap aman dan damai, sebanyak 13 bakal calon kepala desa menandatangani pakta integritas.

Pakta integritas itu berisi di antaranya bersedia menaati semua ketentuan tahapan pilkades PAW dan tidak akan mengundurkan diri dari pencalonan, siap kalah dan menang dalam mengikuti pemilihan kepala desa antarwaktu serta bersedia menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat sehingga pelaksanaan pemilihan berjalan aman, lancar, tertib, dan damai.

Ia meminta semua calon turut serta menciptakan suasana wilayah tetap kondusif dan jangan membuat kerumunan dalam jumlah orang yang banyak karena saat ini masih masa pandemi.

Adanya penandatanganan pakta integritas, dia berharap tidak sekadar formalitas, tetapi betul-betul menjadi calon yang punya integritas.

"Jika kalah, ya, harus legawa dan mendukung yang menang karena menjadi kepala desa juga bertujuan untuk mengembangkan desanya menjadi lebih maju. Bagi yang menang juga harus bisa merangkul yang kalah sehingga semua masyarakat sama-sama bekerja sama membangun," ujarnya.

Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan juga mengajak semua calon kades untuk menghindari politik uang karena akan berdampak pada persaingan yang tidak sehat.

Untuk bersaing dalam pilkades tentunya harus mempersiapkan mentalnya, siap menang dan siap kalah. Jika kalah, harus mendukung yang menang.

Menurut dia, jika terus-menerus mencari kesalahan, tentunya pembangunan di desa juga tidak akan berjalan dengan lancar.

Sri Ismoyowati, bakal calon kepala desa PAW Jekulo, sepakat dengan ajakan untuk menghindari politik uang karena ujung-ujungnya akan terjadi persaingan yang tidak sehat.

"Semua calon tentunya menginginkan desanya menjadi lebih maju. Untuk bisa merebut hati rakyat, tentunya harus bertarung secara adil," ujarnya.

Pilkades PAW di Kudus digelar di empat desa, yakni Desa Cendono, Jekulo, Kauman, dan Jati Wetan. ***2***

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024