Purwokerto (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan memberikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten setempat karena cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di daerah itu secara kumulatif sudah hampir mencapai 70 persen.

"Kalau masalah vaksinasi, dari awal kita, juga Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) rutin rapat, sehingga Dinas Kesehatan pun juga mengikuti. Saya juga selalu menyampaikan bahwa yang penting sekarang target utama pencapaian 70 persen dulu, karena harapan kita masuk level 1 (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat/PPKM level 1, red.)," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Di samping itu, kata dia, cakupan vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia) juga harus mencapai minimal 60 persen.

Akan tetapi, karena sempat ada keterbatasan dosis vaksin dan adanya warga yang menolak, kata dia, saat sekarang yang terpenting menyelesaikan vaksinasi bagi warga yang siap lebih dulu.

"Kalau yang lansia mungkin agak tarik ulur ya," katanya.

Ia mengaku sempat heran saat pencapaian vaksinasi dosis pertamanya masih di bawah 60 persen, pergerakannya terlihat cepat namun ketika sudah melewati 60 persen malah terkesan lama untuk menuju 70 persen.

Menurut dia, hal itu ternyata salah satu penyebabnya penyuntikan vaksin dosis kedua juga harus segera dilakukan ketika Banyumas sedang mengejar pencapaian target 70 persen untuk dosis pertama.

"Jadi artinya memang vaksin yang terserap untuk dosis kedua juga cukup banyak. Lha pada awalnya, orang kan memilih Sinovac, nah Sinovac terakhir pasokannya agak kurang, tapi Pfizer cukup banyak kok," katanya.

Kendati sebelumnya masyarakat sempat memilih-milih vaksin, dia mengatakan saat sekarang vaksin Pfizer maupun lainnya pun sudah tidak menjadi masalah karena mereka butuh divaksin.

Terkait dengan hal itu, Budhi mengharapkan, sebelum 10 Desember 2021, cakupan vaksinasi dosis pertama secara kumulatif di Kabupaten Banyumas sudah mencapai 70 persen.

Dengan demikian ketika memasuki masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, kata dia, Banyumas diharapkan relatif lebih aman dari COVID-19.

"Karena mereka yang divaksinasi, yang jelas pasti akan lebih tahan daripada yang tidak. Karena dari pengalaman yang lalu, sebagian (pasien COVID-19, red.) yang meninggal adalah yang belum tervaksinasi. Mungkin sampai dengan hari ini pun, juga demikian," katanya.

Bahkan, kata dia, kasus kematian akibat COVID-19 di Banyumas mengalami penurunan signifikan dari kondisi Juli 2021 yang tercatat mencapai 777 orang.

"Bulan kemarin (Oktober, red.) hanya 20 orang meninggal. Bulan ini baru tercatat enam orang, jangan lebih dari 10 orang kalau bisa," katanya.

Dia mengatakan selain angka kematiannya menurun, kasus positif COVID-19 baru di Banyumas juga turun.

Menurut dia, hal itu akan lebih baik lagi jika seluruh masyarakat telah divaksin sehingga risiko terkena maupun meninggal akibat COVID-19 dapat ditekan dengan optimal.

Disinggung mengenai rencana pemerintah pusat menerapkan PPKM level 3 di seluruh Indonesia pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, dia mengatakan, hal itu tidak menjadi masalah demi keamanan dan kebaikan bersama.

"Karena kalau kita amati, dengan banyaknya mobilisasi, kerumunan massa, kasusnya (kasus COVID-19, red.) pasti akan naik. Kita harus tetap jaga prokes (protokol kesehatan)," kata Budhi.

Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein menyatakan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di daerah itu sudah mendekati 70 persen.

Berdasarkan data per 20 November 2021, cakupan vaksin dosis di Banyumas secara kumulatif telah mencapai 972.271 jiwa atau 69,5 persen dari target 1.398.427 sasaran.

Dengan demikian, kata dia, Banyumas masih harus memvaksin 15.718 jiwa agar target minimal kekebalan komunal yang 70 persen dari sasaran (87.989 jiwa, red.) dapat tercapai dalam waktu dekat.

"Khusus vaksinasi untuk warga lanjut usia, berdasarkan data Dinas Kesehatan sudah mencapai 159.244 jiwa atau 82 persen dari 194.112 sasaran. Namun berdasarkan data KPCPEN (Komite Penanganan COVID-19 Pemulihan Ekonomi Nasional) mencapai 117.961 jiwa atau 60,77 persen," kata dia.
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024